
PDI Perjuangan Tepis Rencana Pertemuan Puan-AHY sebagai Manuver Politik

Anggota Komisi XI DPR Eriko Sotarduga/Iconomics
PDI Perjuangan menepis tuduhan pertemuan antara Puan Maharani sebagai pengurus pusat partai dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bentuk manuver politik mengantisipasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 secara 2 putaran. Pertemuan tersebut dinilai silaturahmi partai politik yang sama-sama berkeinginan berkomunikasi.
Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengatakan, komunikasi tersebut bahkan sudah dilakukan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya beberapa waktu lalu.
“Setelah ini tentu akan berkomunikasi lagi, tentu ada tahapan berikutnya setelah pembicaraan, nanti antara kedua belah pihak akan seperti apa lagi,” kata Eriko di Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (14/6).
Dalam kesempatan itu, Eriko memastikan PDI Perjuangan menjunjung tinggi etika politik dan tidak berniat mengganggu koalisi Partai Demokrat bersama Partai Nasdem dan PKS. Ketiga partai ini sepakat berkoalisi dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) di 2024.
“Tapi kami tentu tidak ingin mengganggu daripada koalisi mereka, karena kami sendiri tidak mengenal yang namanya koalisi. Kalau kami mengenal namanya kerja sama,” ujar Eriko.
Soal pertemuan Puan dan Agus itu, kata Eriko, masih mencari waktu yang tepat untuk merealisasikannya. Apalagi kedua tokoh ini baik Puan maupun AHY sama-sama sibuk.
“Nanti kita akan kabari dalam waktu yang dekat ini. Tapi tentu waktunya dalam waktu minggu-minggu depan, tidak mungkin dalam minggu ini yang sudah dekat,” tutur Eriko.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai, pertemuan PDI Perjuangan dengan Demokrat merupakan manuver politik untuk mengantisipasi jalannya Pilpres 2 putaran. Demokrat, kata Umam, menjadi satu-satunya partai yang berpeluang untuk menjalin komunikasi politik bersama PDI Perjuangan.
Ketidakharmonisan hubungan yang terjadi dengan Nasdem dan perbedaan ideologi dengan PKS, kata Umam, dinilai menjadi pertimbangan PDI Perjuangan memilih Demokrat untuk menjalin kerja sama politik. “Siapa pun yang bisa masuk di putaran kedua Pilpres 2024, masing-masing simpul koalisi sudah memiliki pintu komunikasi untuk menggalang dukungan penentu kemenangan,” kata Umam.
Leave a reply
