Wakil Ketua DPR: Masyarakat Perlu Hati-Hati atas Investasi Ilegal dan Bodong

0
399
Reporter: Rommy Yudhistira

Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap investasi ilegal yang akan menimbulkan kerugian. Masyarakat juga diminta tidak mudah terbuai dengan janji-janji yang ditawarkan para pelaku investasi bodong.

“Biasakan dalam mencari uang dengan cara berkeringat. Jangan mudah tergoda angin surga dan mimpi-mimpi,” kata Gobel dalam acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Gorontalo beberapa waktu lalu.

Mengutip data OJK, Gobel menyebut masyarakat Gorontalo termasuk yang banyak tertipu investasi bodong, khususnya untuk jenis forex trading. Di wilayah Boalemo, misalnya, tercatat nilai kerugian yang dialami masyarakat mencapai hingga Rp 800 miliar.

Jumlah tersebut, kata Gobel, lebih besar dibanding nilai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Boalemo yang hanya Rp 700 miliar. Secara nasional jumlah kerugian masyarakat akibat investasi bodong ditaksir mencapai hingga Rp 117,4 triliun.

Menurut Gobel, walau OJK telah menutup sekitar 3.000 aplikasi investasi online ilegal, namun masih saja banyak masyarakat yang tertipu investasi bodong. Dalam 2 tahun terakhir, Indonesia dilanda pandemi Covid-19, investasi bodong sangat agresif memasuki daerah-daerah di Indonesia.

Baca Juga :   Drone Emprit: Media Sosial Kini Dimanfaatkan untuk Pengaruhi Opini Publik

Ketika aktivitas ekonomi masyarakat mulai menurun, kata Gobel, janji-janji yang diberikan para pelaku investasi bodong membuat masyarakat tergiur akan keuntungan besar yang diberikan. Kondisi itulah masuk janji-janji surga tapi yang terjadi malah kecebur masuk neraka.

“Saat itu, saya sudah teriak tutup dulu bisnis fintech atau lakukan moratorium agar masyarakat tak banyak terjerumus,” ujar Gobel.

Besarnya nilai investasi bodong di daerah-daerah, menurut Gobel, pemerintah harus dapat melihat kondisi tersebut dari sisi lain. Semisal, daerah itu memiliki potensi yang cukup baik, apabila dana-dana yang dimiliki masyarakat dapat dikelola untuk memperkuat wilayah atau daerah tersebut.

Karena itu, kata Gobel, masyarakat harus terbiasa dengan nalar yang logis dan bekerja keras. Dengan demikian, dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang merugikan seperti penawaran investasi bodong.

“Jadikan mereka sebagai tuan rumah di kampung halamannya sendiri manfaat yang besar. Seperti lidi, jika sendiri akan mudah patah, tapi jika bersatu menjadi kuat dan bisa memiliki manfaat yang besar,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics