
BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal IV Positif dan 4,8%-5,8% di 2021

Tangkapan layar YouTube, Gubernur BI Perry Warjiyo/Iconomics
Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian nasional akan membaik pada 2021 seiring dengan membaiknya perekonomian global. Pada kuartal IV tahun ini, misalnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh positif dan akan meningkat ke sekitar 4,8% hingga 5,8% di 2021.
“Ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh 5% pada 2021 setelah terkontraksi 3,8% di tahun ini. Selama 9 bulan kita berjuang melawan Covid-19, krisis telah berlalu. Dengan sinergi, stabilitas terjaga, perekonomian mulai membaik. Sinergi itu perlu diperkuat untuk membangun optimisme, pemulihan ekonomi lebih baik lagi ke depan menuju Indonesia maju,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam sambutannya di Pertemuan Tahunan BI 2020, Kamis (3/12).
Perry menuturkan, perkembangan ini juga meningkat di seluruh daerah. Didorong kenaikan ekspor dan perbaikan ekonomi global, konsumsi dengan stimulus belanja sosial dari pemerintah, investasi dengan stimulus belanja modal dan investasi swasta lewat Undang Undang (UU) Cipta Kerja serta meningkatnya mobilitas manusia karena vaksinasi.
Kemudian, kata Perry, inflasi pada tahun ini relatif rendah karena berada di bawah 2% dan terjaga pada sasaran sekitar 3% plus-minus 1% pada 2021. Dengan masih relatif lemahnya permintaan dan terjaganya ekspektasi inflasi, stabilitas rupiah dan kredibilitas kebijakan BI serta koordinasi tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.
“Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat. Ini didukung kebijakan stabilisasi BI dan masuknya aliran modal asing. Rupiah secara fundamental masih under value dan berpotensi menguat,” kata Perry.
Selanjutnya, kata Perry, pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di 2021 juga didukung rendahnya inflasi, defisit transaksi berjalan, tingginya imbal hasil investasi dan menurunnya premi risiko Indonesia. Cadangan devisa meningkat, stabilitas eksternal terjaga, neraca pembayaran surplus, defisit transaksi berjalan rendah di bawah 1,5% dari produk domestik bruto (PDB) di 2020, dan sekitar 1,5% dari PDB di 2021.
Pun demikian dengan stabilitas sistem keuangan yang terjaga, intermediasi perbankan akan membaik, dana pihak ketiga dan kredit akan tumbuh masing-masing 7% dan 9% pada 2021. ekonmi dan keuangan digital meningkat pesat. Karena itu, kata Perry, pada 2021, nilai transaksi e-commerce akan mencapai Rp 337 triliun, uang elektronik Rp 266 triliun dan digital banking lebih dari Rp 32 ribu triliun.
“Momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus kita dorong, sinergi membangun optimisme perlu kita perkuat. Sinergi inilah semangat BI untuk berkoordinasi erat dengan pemerintah pusat daan daerah, OJK, LPS, perbankan, dunia usaha, investor, DPR, BPK, akademisi, media dan masyarkat bersatu, bersinergi, bergotong royong membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional,” kata Perry.
Leave a reply
