Jokowi: Kita Telah Lewati Titik Terendah dan Perlu Jaga Momentum Laju Pemulihan

0
73

Presiden Joko Widodo optimistis pemulihan ekonomi setelah melewati 9 bulan masa pandemi Covid-19 akan semakin positif. Data menunjukkan bahwa ekonomi yang terkontraksi pada kuartal II sekitar -5,33% mengalami perbaikan menjadi -3,49% pada kuartal III tahun ini.

Menurut Jokowi, angka itu menunjukkan bahwa Indonesia telah melewati titik terendahnya. Dan momentum itu menjadi titik balik dan akan bergerak positif pada kuartal IV dan seterusnya.

“Kerja keras kita menangani dampak pandemi baik kesehatan maupun perekonomian menampakkan hasil dan sinyal positif. Penanganan yang kita lakukan selama ini agar masyarakat tetap sehat dan produktif bertahan di masa krisis,” kata Jokowi dalam sambutannya di Pertemuan Tahunan BI 2020, Kamis (3/12).

Soal penanganan Covid-19 di Indonesia, kata Jokowi, lebih baik dari standar rata-rata kasus aktif dan kesembuhan di dunia. Kasus aktif, misalnya, Indonesia itu mencapai 12,72%, sementara dunia 28,04%. Sementara tingkat kesembuhan di Indonesia mencapai 84,02%, lebih dari dari rata-rata dunia yang berada di level 69,5%.

Karena penanganan Covid-19 yang baik itu, maka laju pemulihan ekonomi juga menunjukkan tren positif. Menurut Jokowi, itu sejalan dengan perbaikan industri pengolahan pada Oktober 2020 yang menjadi penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB). Perbaikan juga didukung peningkatan bahan baku dan barang modal di Oktober 2020.

Baca Juga :   Indef: Ada Dualisme Terkait dengan Perubahan Nama UU KUP Jadi RUU HPP

“Neraca perdagangan surplus US$ 8 miliar turut mendukung ketahanan sektor eksternal. Dari sisi pasar modal dan keuangan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan yang masing-masing 5.522 dan 14.050 per dolar AS pada 17 November 2020,” kata Jokowi.

Kinerja IHSG ini, kata Jokowi, terdongkrak karena peningkatan indeks saham sektoral. Sektor industri dasar mengalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di Maret lalu. Momentum pertumbuhan positif ini, kata Jokowi, perlu terus dijaga dan harus tetap hati-hati serta disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kewaspadaan menjadi penting, kata Jokowi, agar tidak terjadi gelombang kedua yang tentu saja merugikan upaya dan pengorbanan yang telah dilakukan selama ini. Semua pihak harus bergerak bersama-sama untuk keluar dari krisis pandemi dengan mempersiapkan vaksin dan program vaksinasi dengan cermat dan tepat agar Indonesia bisa bangkit dan pulih dari pandemi.

“Kita harus bergerak cepat karena masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Kita dihadapkan pada jumlah pengangguran yang terdampak Covid-19. Kita menghadapi besarnya angkatan kerja yang memerlukan lapangan kerja. Itu sebabnya, pemerintah melakukan reformasi structural, membenahi regulasi yang kompleks dan birokrasi yang sulit. Itulah semangat yang mendasari lahirnya Undang Undang Cipta Kerja,” kata Jokowi.

Baca Juga :   Dengan Pinjaman Rp 8,5 T, Pemerintah Harap Garuda Lebih Kompetitif Lagi

 

 

Leave a reply

Iconomics