Kredit Tumbuh 17,7% YoY, BCA Bukukan Laba Bersih 12,9 Triliun pada Kuartal I-2024
PT Bank Central Asia Tbk [BBCA] membukukan laba bersih sebesar Rp12,9 triliun pada periode Januari-Maret 2024 atau kuartal I. Perolehan laba bersih tersebut naik 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Pertumbuhan laba bersih ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
Pada akhir Maret 2024, BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1% yoy menjadi Rp835,7 triliun. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri, tulis BCA dalam keterangannya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan peningkatan konsumsi masyarakat khususnya selama periode ramadan dan idul fitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024.
“Minat kredit konsumer terjaga dengan baik tercermin dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2024 yang berlangusng secara offline pada 29 Februari sampai 3 Maret 2024 dan online sampai akhir April 2024,” ujar Jahja, Senin (22/4).
Jahja mengungkapkan, hingga akhir Maret total aplikasi Kredit Pemilikan Rumah [KPR] dan Kredit Kendaraan Bermotor [KKB] pada BCA Expoversary 2024 telah mencapai lebih dari Rp30 triliun. Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah hingga penutupan nanti.
“Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja akhir tahun ini sejalan denga positifnya prospek perekonomian nasional,” ujarnya.
Pertumbuhan kredit BCA sepanjang kuartal I-2024 didukung oleh pertumbuhan pada semua segmen. Kredit korporasi tumbuh 22,1% yoy menjadi Rp389,2 triliun per Maret 2024.
Sementara kredit komersial naik 9,3% yoy menjadi Rp125,2 triliun.
Kinerja kredit UKM melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri seperti kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5% yoy mencapai Rp110,4 triliun.
Kredit konsumer meningkat 14,9% yoy menjadi Rp201,6 triliun. Pertumbuhan kredit konsumer ditopang oleh KPR BCA yang naik 11% yoy mencapai Rp121,7 triliun, KKB yang tumbuh 22,2% yoy menjadi Rp59,8 triliun, serta kenaikan outstanding pinjaman konsumer lainnya yang sebagian besar merupakan kartu kredit sebesar 22,6% yoy mencapai Rp17,1 triliun.
Penyaluran kredit BCA ke sektor-sektor berkelanjutan pada Maret 2024 tumbuh 9,1% yoy menyentuh Rp197,4 triliun atau setara 23,5% dari total portofolio pembiayaan.
Pertumbuhan kredit BCA ini disertai perbaikan kualitas pinjaman sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
Rasio Loan at Risk [LaR] berada di angka 6,6% pada kuartal I 2024, turun dibandingkan setahun lalu yaitu 9,8%. Rasio kredit bermasalah atau NPL terjaga di angka 1,9%, rasio pencadangan NPL dan LaR berada pada level yang solid masing-masing 220,3% dan 71,9%.
Di sisi pendanaan total Dana Pihak Ketiga [DPK] BCA naik 7,9% yoy menyentuh Rp1.121 triliun per Maret 2024. Dana Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3% mencapi Rp904,5 triliun.
Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8% yoy mencapai 8,3 miliar sepanjang kuartal I 2024. Volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar naik 23,5% yoy.