Di Universitas Harvard, Dirut BPJS Kesehatan Pamerkan Keberhasilan Indonesia Terapkan Universal Health Coverage

0
32

BPJS Kesehatan pamerkan strateginya dalam mencapai Universal Health Coverage (UHC) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia di Universitas Harvard. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyampaikan pencapaian UHC biasanya memakan waktu bertahun-tahun, tapi BPJS Kesehatan telah membuktikan bahwa predikat tersebut dapat diraih dalam kurun waktu 10 tahun dengan strategi yang tepat.

“Salah satu poin kunci dalam strategi ini adalah membangun sistem kesehatan yang kokoh dan berorientasi pada pelayanan di fasilitas kesehatan,” kata Ghufron dalam keterangan resminya.

Menurut Ghufron, pentingnya sistem kesehatan yang kuat karena UHC bukan sekadar tentang memastikan setiap orang memiliki akses ke layanan kesehatan, tetapi juga tentang memastikan layanan tersebut berkualitas dan terjangkau.

“Ini melibatkan pendekatan yang holistik, yang mencakup layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang harus tersedia kapan pun dan di mana pun diperlukan, tanpa menimbulkan beban finansial yang berat bagi individu,” tambah Ghufron.

Jumlah kepesertaan JKN kini telah mencapai 269,02 juta jiwa per 1 April 2024, sehingga 96,36% penduduk di Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN. Saat ini, BPJS Kesehatan telah menjalin kerja sama dengan 23.258 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.112 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

Baca Juga :   Groundbreaking Tahap 5 di IKN: Ada Perbankan & Jasa Keuangan Lainnya, dan Telekomunikasi

BPJS Kesehatan juga melakukan langkah-langkah inovatif dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan melalui transformasi digital. Ghufron mengatakan melalui Aplikasi Mobile JKN memungkinkan peserta untuk mengakses informasi dan layanan kesehatan dengan lebih efisien dan efektif, meminimalkan birokrasi yang tidak perlu dalam rangka meningkatkan tingkat kepuasan peserta JKN.

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics