“Mantra” Erick Thohir: Eternitas Transformasi BUMN

0
386
Reporter: Maria Alexandra Fedho

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyatakan eternitas transformasi BUMN sebagai terobosan untuk kebangkitan ekonomi Indonesia baru. Menurutnya, eternitas transformasi BUMN berarti transformasi BUMN harus langgeng sesuai UUD 1945.

“Kelanggengan BUMN adalah kelanggengan negara. Melalui BUMN, negara menjalankan mandat konstitusionalnya, mengelola cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” kata Erick Thohir saat orasi ilmiah pemberian gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) Bidang Manajemen Strategis dari Universitas Brawijaya pada Jumat (03/03/2023).

Strategi eternitas transformasi BUMN harus mampu menjadikan BUMN sebagai pelaku bisnis berkelas dunia yang memiliki penguasaan jangkauan bisnis dan pengelolaan yang menjangkau banyak negara, tidak hanya di Indonesia saja.

Ia menyebutkan bahwa transformasi tidak hanya diterapkan sekali-kali atau sekali selesai, lalu dilupakan begitu saja. Melainkan harus dilakukan berkelanjutan karena dunia akan penuh perubahan dan tantangan.

Oleh karena itu, Erick menegaskan bahwa hal terpenting yang perlu dilakukan adalah eternitas transformasi atau transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan.

Baca Juga :   Pertamina Percepat Investigasi Kebakaran Kilang Balongan

“Sebuah negara yang berhasil adalah negara yang menyelenggarakan transformasi melalui lokomotif ekonominya, dimulai dari penyempurnaan sumber dayanya, baik manusia, alam, maupun teknologi,” ucapnya.

Menteri BUMN juga menambahkan bahwa BUMN memiliki dua fungsi vital bagi Indonesia, yaitu sebagai benteng ekonomi nasional sekaligus sebagai lokomotif ekonomi nasional.

Strategi transformasi BUMN Indonesia harus mampu menjadikan BUMN bukan saja pelaku bisnis berkelas dunia, tetapi juga pelaku bisnis dunia. BUMN harus menjadi pemain global yang memiliki penguasaan, jangkauan bisnis, dan pengelolaan melampaui batas-batas negara Indonesia.

“(BUMN) harus menjadi bagian penting dari ekspansi kepentingan nasional dalam globalisasi,” kata Erick.

Menurutnya, saat ini mayoritas BUMN sedang dalam fase pengembangan, bukan lagi di fase penyehatan. Hal ini sejalan dengan hutang dan pengeluaran biaya yang mulai terkendali.

“Kini hutang dan pengeluaran biaya-biaya mulai terkendali, dan BUMN bisa kembali berinvestasi. Bahkan data terkini menunjukkan BUMN secara konsisten telah memberikan value kepada para pemegang saham, yaitu pemerintah dan investor,” jelasnya.

Leave a reply

Iconomics