Menakar Pertumbuhan DKI Pasca-Vaksinasi dan Masa Depan Kaum Milenial

0
483

Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DKI Jakarta menyebut pandemi Covid-19 berdampak luas yang tidak hanya kepada kesehatan melainkan mempengaruhi perekonomian nasional secara nyata. Buktinya data Badan Pusat Statistik (BPS), misalnya, mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 terkontraksi -2.07%.

Ketua ISEI DKI Jakarta Inarno Djajadi mengatakan, sebagai ibu negara, Jakarta merupakan barometer utama penanganan dampak pandemi Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun sisi perekonomian. Dari sisi kesehatan, jumlah kasus yang terpapar Covid-19 dan tingkat vaksinasi, Jakarta berada pada peringkat atas secara nasional.

“Dari sisi ekonomi Jakarta sebagai jantung perekonomian nasional juga terpukul sangat dalam. Kantor, sekolah, toko terpaksa ditutup. Ini berpengaruh terhadap perekonomian ibu kota yang pada akhirnya terhadap perekonomian nasional,” kata Inarno dalam sambutannya di sebuah diskusi virtual, Senin (9/8).

Sebagai gambaran, kata Inarno, sebelum pandemi Covid-19, produk domestik regional bruto (PDRB) Jakarta mencapai lebih dari Rp 2.840 triliun atau hampir seperlima perekonomian nasional. Jumlah ini akan lebih besar apabila data-data perekonomian kota-kota penunjang seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dimasukkan karena sudah sangat terintegrasi.

Baca Juga :   Terdampak Covid-19, Utang Negara-Negara Miskin Diminta Dibatalkan

Menurut Inarno, itu menjadi gambaran pengaruh kontribusi Jakarta dan sekitarnya terhadap perekonomian Indonesia. untuk Triwulan I/2021, pertumbuhan ekonomi Jakarta berada pada level -1,65% secara tahunan (yoy). Tetapi pada Triwulan II/2021, BPS Jakarta mencatat pertumbuhan 10,91% yoy.

“Ini tentu merupakan suatu kabar baik program vaksinasi yang dijalankan pada awal 2021 serta kebijakan pemerintah lainnya telah membangkitkan optimisme masyarakat sehingga berlanjutnya perbaikan ekonomi di DKI Jakarta,” ujar Inarno.

Dengan fakta ini, kata Inarno, diharapkan perekonomian di Jakarta dapat semakin tumbuh dan perekonomian nasional dapat pulih kembali. Akan tetapi, yang dilupakan situasi ini bahwa di antara semua lapisan masyarakat, kelompok milenial merupakan generasi yang paling dirugikan selama pandemi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, kata Inarno, menyebut pandemi Covid-19 dapat menghambat potensi anak muda. Sementara survei ILO, organisasi buruh internasional yang dipublikasikan pada Februari 2021 menemukan bahwa kaum milenial telah kehilangan 75% produktivitasnya dan dari penghasilannya selama pandemi ini.

“Meski demikian sering kali kepentingan milenial ini terpinggirkan dalam forum diskusi publik dan pengambilan kebijakan,” ujar Inarno.

Baca Juga :   Sri Mulyani Bicara Pandemi, Endemi, Vaksinasi dan Dampak Sosial-Ekonomi

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics