
Salurkan KPR Sejahtera FLPP Sekitar 9.000 Unit, BTN Minta Tambah Kuota

Tangkapan layar YouTube, Direktur Consumer And Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar/Iconomics
PT Bank Tabungan Negara atau BTN (Persero) Tbk telah menyalurkan KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekitar 9.000 unit. Jumlah ini mencapai 99% dari total kuota yang diamanahkan kepada BTN.
Dari fakta itu, kata Direktur Consumer And Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar, pihaknya berharap mendapat tambahan kuota dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP). Dengan demikian, BTN bisa kembali menyalurkannya kepada masyarakat karena potensinya masih cukup besar.
“Jadi harapannya, Mei (2021) sehabis Lebaran ini keputusan penambahan kuota tersebut sudah ada. Sebab potensinya masih banyak baik yang kami biayai lewat kredit konstruksi maupun yang non-konstruksi yang merupakan hasil kerja sama BTN dengan pengembang,” kata Hirwandi dalam sebuah diskusi yang juga ditayangkan secara virtual, Kamis (29/4).
Hirwandi menuturkan, pihaknya memberi apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian PUPR khususnya PPDPP yang mempercayai BTN untuk menyalurkan KPR Sejahtera FLPP. Soal KPR subsidi ini tetap harus dijaga secara kualitas baik bangunan maupun dokumen dan ketepatan sasaran penyalurannya.
Ini menjadi penting, kata Hirwandi, lantaran perumahan ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dalam rangka itu, maka BTN mensosialisasikan penyaluran KPR Sejahtera FLPP yang tujuannya agar masyarakat mengetahui program pemerintah yang manfaatnya luar biasa bagi MBR untuk memiliki rumah.
Di samping itu, kata Hirwandi, kegiatan sosialisasi itu juga bertujuan untuk menggerakkan percepatan pembangunan perumahan khususnya perumahan MBR yang sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di masa Covid-19. Meski didera pandemi, total KPR subsidi BTN tumbuh hampir mencapai 10%. Sementara jika digabung dengan KPR non-subsidi pertumbuhannya lebih dari 5%.
“Pertumbuhan dari perumahan ini sangat luar biasa kalau kita bandingkan pada posisi yang sama di tahun sebelumnya. Ini tentu akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional karena di situ ada lebih dari 174 subsektor industri yang juga menggerakkan daripada penyerapan tenaga kerja,” kata Hirwandi.
Leave a reply
