
Sampai Mei 2021, Belanja Negara Mencapai 34,4% dari Target APBN

Gedung Kementerian Keuangan/ Dok. Kemenkeu
Kementerian Keuangan menyebut pertumbuhan Belanja Negara masih terjaga cukup tinggi didorong tingginya Belanja Pemerintah Pusat dan membaiknya Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Realisasi belanja sudah mencapai 34,4% pada Mei 2021 dari target APBN.
Realisasi Belanja Negara sampai dengan akhir Mei 2021 sudah mencapai Rp945,7 triliun. Jumlah belanja negara tersebut tumbuh 12,1% (yoy) dibandingkan Mei 2020.
Kemenkeu menyebut realisasi belanja negara terdiri dari belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp647,6 triliun dan TKDD sebesar Rp298,0 triliun.
Dari realisasi belanja pemerintah tersebut, pertumbuhan Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) naik sebesar 33,1% (yoy) dan belanja non K/L naik 7,82% (yoy). Adapun realisasi belanja barang K/L tumbuh 91,4%, terutama dipengaruhi akselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 serta pembatasan kegiatan yang ketat di masa awal pandemi tahun 2020.
Sampai dengan akhir Mei 2021, belanja barang K/L telah memberikan manfaat kepada masyarakat berupa pengadaan 37,78 juta dosis vaksin, klaim biaya perawatan untuk 177,8 ribu pasien Covid-19, pemberian bantuan kepada 9,8 juta pelaku usaha mikro, dan pemberian BOS Kemenag kepada 3,45 juta siswa sekolah swasta.
Kemenkeu menyebutkan realisasi belanja modal tumbuh signifikan sebesar 132,4%, terutama berasal dari proyek infrastruktur dasar dan infrastruktur konektivitas. Realisasi belanja modal antara lain digunakan untuk penyelesaian pembangunan Bendungan sebesar 59,57% dari target 10 bendungan baru dan 43 lanjutan senilai Rp8,70 triliun, pembangunan jaringan irigasi sepanjang 600 km dengan progres sebesar 30,76%, rehabilitasi sepanjang 3.900 km dengan progres sebesar 34,86%, dan pembangunan jalur KA yang telah terealisasi sebesar 76,22% dari target 236,66 km’sp. Selain itu, belanja modal juga telah digunakan untuk pembangunan jalan sepanjang 66,78 km senilai Rp1,15 triliun dan pembangunan jembatan sepanjang 6,11 km senilai Rp1,61 triliun.
Pemerintah juga membeberkan realisasi belanja bansos mencapai Rp172,6 triliun. Nilai tersebut naik 10,3%. Belanja tersebut antara lain disalurkan melalui pemberian bantuan Iuran Jaminan Kesehatan bagi 96,5 juta masyarakat miskin, pemberian sembako kepada 15,93 juta keluarga penerima manfaat (KPM), penyaluran Bansos Tunai kepada 10,46 juta KPM, pemberian bantuan program keluarga harapan (PKH) kepada 9,9 juta KPM, pemberian kartu Indonesia pintar (KIP) Kuliah kepada 930 ribu mahasiswa dan penyaluran PIP kepada 10,02 juta siswa, serta realisasi belanja subsidi bunga KUR kepada 2,8 juta debitur. Realisasi belanja subsidi dan belanja lain-lain juga meningkat, utamanya untuk penyaluran berbagai jenis subsidi dan program pra-kerja. Realisasi belanja subsidi sampai dengan Mei 2021 tumbuh 15,7% (yoy), direalisasikan untuk pemberian subsidi solar, minyak tanah, LPG, listrik, dan bunga perumahan bagi masyarakat, serta subsidi bunga KUR dan subsidi pupuk. Sedangkan belanja lain-lain tumbuh 218,0% (yoy) didorong pemberian bantuan iuran JKN kepada 19,2 juta masyarakat dan pelaksanaan program pra-kerja kepada 2,8 juta masyarakat.
Sementara itu, penyaluran dana TKDD sampai dengan akhir Mei 2021 terealisasi sebesar 37,5% dari total alokasi TKDD 2021. Peningkatan kinerja penyaluran TKDD terjadi untuk peningkatan dana bagi hasil (DBH) akibat penyaluran Kurang Bayar tahun sebelumnya, penyaluran dana alokasi khusus (DAK) Nonfisik sesuai dengan jadwal, dan peningkatan Dana Otonomi Khusus dan DIY karena pemerintah daerah telah menyampaikan permohonan dan memenuhi persyaratan lebih cepat.
Leave a reply
