Badan Pangan Nasional Dukung Kontribusi BUMD dalam Peningkatan Ketersediaan Minyakita

0
243

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendukung peran serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam meningkatkan ketersediaan dan pendistribusian minyak goreng rakyat Minyakita.

Demikian disampaikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, saat melakukan peninjauan fasilitas pengemasan minyak goreng Minyakita mitra dari PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) di kawasan Cakung, Jakarta, Kamis, (11/5).

Menurut Arief, kontribusi BUMD dalam peningkatan stok dan pendistribusian Minyakita dapat menjaga stabilisasi harga Minyakita di tingkat konsumen. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh langkah aksi BUMD DKI Jakarta PT Food Station Tjipinang Jaya (Food Station) membangun kolaborasi untuk memproduksi sebanyak 3,3 juta liter Minyakita guna memenuhi 15 persen kebutuhan warga DKI Jakarta atau 10 persen kebutuhan warga Jabodetabek.

“Langkah tersebut dapat menjaga ketersediaan Minyakita di tengah-tengah mayarakat. Kita semua sepakat, produksi Minyakita harus terus dijaga stabilitas stok dan jangkauannya agar masyarakat mudah mendapatkan Minyakita dengan harga stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 14.000 per liter,” ujarnya.

Arief menyampaikan, upaya Food Station memproduksi Minyakita dilakukan melalui kerja sama pengemasan kemasan botol 1 liter. Ke depannya, Arief mendorong dilakukan peningkatan produksi termasuk menambah unit produksi Minyakita kemasan pouch.

Baca Juga :   Badan Pangan Nasional Siapkan Penguatan Tata Kelola Jagung Nasional

“Bulan berikutnya diharapkan teman-teman Food Station bisa menambah kapasitas termasuk dengan yang pounch yang sampai ke 2.500 per liter per jam. Ini sangat membantu peningkatan produksi dan penyaluran Minyakita ke masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Arief, upaya menjaga stok dan harga Minyakita juga perlu dilakukan dengan memperluas distribusi Minyakita di pasar ritel. “Salah satunya dengan mendorong kerja sama antar pelaku usaha dengan asosiasi peritel,” ujarnya.

“Untuk itu, siang ini saya ajak Ketua Umum Aprindo (Pengusaha Ritel Indonesia) sama-sama melihat dan mengecek sistem pengemasan, ketersediaan, dan kesiapan Minyakita di fasilitas pengemasan milik mitra Food Station sekaligus bertemu dengan Direktur Food Station membahas rencana kerja sama,” tambah Arief.

Arief berharap, kolaborasi peningkatan pendistribusian Minyakita antara Food Station dengan Aprindo dapat segera berjalan dan Aprindo bisa meng-off take seluruh produksi Food Station.

“Apabila telah berjalan saya minta keseimbangan harga Minyakita di Rp 14.000 per liter bisa terus dijaga. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan agar keseimbangan harga bahan pangan terus dijaga sehingga bisa turut menekan inflasi,” ungkapnya.

Baca Juga :   Badan Pangan Nasional dan UGM Ajak Generasi Muda Terapkan Lifestyle Baru Konsumsi Pangan Beragam

Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo, mengatakan, dengan dibukanya kesempatan peritel modern bisa menjual Minyakita maka kontrol pemerintah terhadap stok dan kondisi harga diharapkan menjadi lebih mudah. Seperti diketahui untuk melakukan kontrol di general trade (GT) tidaklah mudah.

“Jadi dengan distribusi di modern trade ini diharapkan lebih mudah dikontrol dengan harga jual Rp 14.000 per liter,” ujarnya.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengapresiasi upaya Bapanas menghubungkan sektor hulu dan hilir untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga minyak goreng. Menurutnya, ritel modern sangat semangat dan antusias berkolaborasi mendistribusikan Minyakita ini dengan harga terjangkau sesuai HET Rp 14.000.

Ia berharap saat program ini berjalan dan semakin diterima dengan baik, kuantitas pendistribusiannya bisa bertambah dari waktu ke waktu. “Semuanya tujuannya untuk mendukung program pemerintah agar masyarakat mendapatkan keterjangkauan dan kestabilan harga Minyakita,” ujar Roy.

Leave a reply

Iconomics