Bulog Tangkis Politisasi Soal Bantuan Pangan Beras, Berikut Pernyataan Dirutnya
Bantuan pangan beras yang bergulir di tahun politik kerap dikaitkan agenda politik yang terselubung. Perum Bulog yang menyalurkan bantuan pangan beras membantahnya.
“Kami mengamati bahwa bantuan pangan yang sedang disalurkan ini seringkali dikaitkan dengan agenda politik tertentu, salah satunya adalah Pemilihan Umum yang saat ini sudah di depan mata. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Bulog dan kami tetap konsisten melaksanakan kegiatan penyaluran bantuan pangan sesuai ketentuan sehingga tujuan mulia program ini dalam membantu masyarakat yang membutuhkan dapat berjalan dengan baik dan juga sebagai alternatif pemerintah untuk mengurangi tekanan gejolak harga sebagai dampak dari bencana Elnino yang melanda seluruh dunia,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi dalam keterangan resminya.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi juga menyatakan bahwa pelaksanaan bantuan pangan yang disalurkan untuk 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) ini tidak ada kaitannya dengan kepentingan dan agenda apapun. Ia menekankan bahwa pelaksanan bantuan pangan yang telah berjalan dari tahun lalu ini akan terus dilaksanakan dengan dasar kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Pelaksanaan Bantuan Pangan yang ditugaskan oleh Presiden ke kami dan Bulog ini akan dilakukan sampai dengan bulan Juni nanti. Jadi pelaksanaannya bukan karena Januari, Februari dan Maret ini misalnya dikatakan karena menjelang pemilu. Tidak, tidak begitu. Bahkan Bantuan Pangan ini dari tahun lalu pun sudah dilaksanakan, dan ini akan terus dikerjakan mengingat saudara-saudara kita yang sebanyak 22 juta KPM ini sangat membutuhkan,” kata Arief.
Presiden Joko Widodo secara terbuka juga menyampaikan bahwa program yang bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seperti bantuan pangan ini merupakan prioritas pemerintah saat ini. Ia menekankan bahwa penyaluran beras bantuan pangan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengingat saat ini dunia sedang dilanda krisis pangan. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Bulog memberikan bantuan kepada masyarakat dengan menyalurkan beras berkualitas baik ke 22 juta KPM yang ada di seluruh Indonesia.
“Saat ini semua negara tengah dilanda musim kemarau yang panjang, dan ini membuat negara-negara tersebut menahan berasanya untuk keperluan negaranya sendiri. Karena supply-nya terbatas, hal ini yang membuat harga beras menjadi naik. Oleh sebab itu, bantuan pangan ini disalurkan untuk melindungi masyarakat dari krisis pangan tadi. Dan kita sudah anggarkan untuk dilaksanakan sampai dengan bulan Juni nanti. Jika anggarannya memungkinkan dan masih ada ruang untuk menyalurkan, maka akan dilanjutkan lagi di bulan-bulan seterusnya,” kata Jokowi.