
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6%

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2022, Rabu (30/11)/Foto: Departemen Komunikasi BI
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 November 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 6,00%.
Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility pada level 5,25%, dan suku bunga Lending Facility pada level 6,75%.
“Keputusan ini tetap konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor (imported inflation), sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (23/11).
Dalam Rapat Dewan Gubernur bulan lalu, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, sebagai respons atas kenaikan imbal hasil obligasi di Amerika Serikat.
Perry mengatakan Bank Indonesia terus menempuh kebijakan makroprudensial longgar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar tersebut dilakukan melalui penguatan implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dan penurunan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) untuk mendorong kredit/pembiayaan kepada dunia usaha.
“Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran termasuk digitalisasi transaksi keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, juga terus didorong untuk perluasan inklusi ekonomi dan keuangan digital,” ujarnya.
Leave a reply
