
Chatib Basri : Krisis Ekonomi Sekarang Lebih Sulit dari Krisis Sebelumnya

Ekonom Chatib Basri/swaranesia.com
Setelah tingkat infeksi berkurang atau hilang baru kemudian fokus pada insentif fiskal tradisional seperti diskon tiket pesawat untuk mendongkrak pariwisata. “Jadi setelah kondisinya normal maka fiskal policy-nya harus dirubah lagi,” ujarnya.
Apakah perlu tambahan dana stimulus? Menurut Chatib masih ada ruang bagi pemerintah untuk menghemat dari sejumlah pos belanja untuk direalokasikan ke belanja stimulus ekonomi terkait Covid-19.
Salah satu pos yang menurutnya masih bisa dihemat lagi adalah belanja perjalanan dinas. Sebelumnya, pemerintah sudah memotong biaya perjalanan dinas dari Rp43 triliun menjadi Rp25 triliun. Menurut Chatib, dari Rp25 triliun itu pun masih bisa dipotong lagi. “Dalam kondisi PSBB seperti ini kan praktis orang enggak berjalan. itu mungkin bisa dipotong bisa jauh lebih banyak lagi,” ujarnya.
Pos belanja lainnya yang bisa direalokasi adalah anggaran-anggaran yang sangat dibutuhkan tetapi mungkin eksekusinya tidak bisa dilakukan tahun ini seperti belanja modal fisik dan infrastruktur yang bisa ditunda. “Karena kalau dilakukan belanja modal fisik yang besar orang enggak bisa kerja dalam kondisi seperti ini. Ada banyak aktifitas yang memang enggak bisa dieksekusi dalam kondisi seperti ini,” ujarnya.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
