Google Bakal Pungut Pajak dari YouTuber Hingga 30%

0
539

Google akan memungut pajak penghasilan dari YouTube yang diperoleh dari penonton di Amerika Serikat (AS). Pemotongan atau pemungutan pajak AS tersebut paling cepat dilakukan pada Juni 2021.

Dikutip dari laman Google, Google diwajibkan untuk mengumpulkan informasi pajak dari kreator yang tergabung dalam Program Partner YouTube (Youtube Partner Programme/YPP). Jika potongan pajak berlaku, Google akan memotong/memungut pajak atas penghasilan YouTube yang diperoleh dari penonton di AS melalui tampilan iklan, YouTube Premium, Super Chat, Super Stickers, dan Langganan Channel.

Google menyebutkan alasan pemungutan tersebut. Dalam laman yang sama, Google menuliskan berdasarkan Pasal 3 Hukum Pendapatan Dalam Negeri Amerika Serikat (U.S. Internal Revenue Code), Google bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi pajak, memotong/memungut pajak, dan melapor ke Internal Revenue Service/IRS (otoritas pajak AS) apabila kreator YPP di YouTube menghasilkan pendapatan royalti yang diperoleh dari penonton di AS.

Dalam keterangan di laman tersebut, Google menulis bahwa semua kreator yang melakukan monetisasi di YouTube, dimana pun lokasi mereka di dunia, wajib menyerahkan informasi pajak. Lantas seperti apa konsekuensinya bila tidak melaporkan? Jika tidak menyerahkan informasi pajak hingga 31 Mei 2021, Google dapat diwajibkan untuk memotong total penghasilan kreator tersebut dari seluruh dunia hingga sebesar 24%.

Baca Juga :   Bukalapak Bareng Google Naikkan Akses Pasar UMKM

Persyaratan pemotongan/pemungutan pajak ini dapat berbeda-beda tergantung negara tempat tinggal kreator, kelayakan kreator untuk mengklaim manfaat perjanjian pajak, dan apakah kreator diidentifikasi sebagai individu atau bisnis. Untuk kreator di luar AS, tarif potong/pungut pajak berkisar antara 0-30% atas penghasilan yang diperoleh dari penonton di AS dan bergantung pada ada tidaknya perjanjian pajak antara negara asal kreator dengan AS. Tarif tersebut berlaku jika kreator mengirimkan informasi pajak AS.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics