
Ini Profil Dewan Pengawas dan Direksi Indonesia Investment Authority

Ridha Wirakusumah, CEO INA/iconomics
Presiden Joko Widodo resmi memeperkenalkan jajaran dewan pengawas dan direksi Indonesia Investment Authority (INA) di Istana Negara, Selasa (16/2).
Saat memperkenalkan jajaran pengawas dan direksi, Presiden membacakan rekam jejak mereka yang disebutnya sebagai “putra putri terbaik bangsa yang berpengalaman di kancah profesional internasional”.
Di jajaran dewan pengawas, dua ex officio adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri BUMN Erick Thohir. Sedangkan tiga lainnya adalah profesional yaitu Haryanto Sahari, Yozua Makes dan Darwin Cyril Noerhadi.
Haryanto Sahari, kata Presiden adalah expert di bidang tata kelola perushaaan dan manajemen risiko. Ia memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun sebagai akuntan senior yang mengaudit berbagai perusahaan besar kelas dunia. Ia juga anggota komite audit Unilever Indonesia dari 2016 sampai sekarang dan sebelumnya juga pernah sebagai Senior Auditor di PricewaterhouseCoopers Australia dan partner PricewaterhouseCoopers Indonesia. Haryanto juga berpengalaman memimpin restrukturisasi berbagai perusahaan di saat krisis ekonomi Asia di 1998/1999.
Yozua Makes, ungkap Jokowi adalah expert di bidang hukum, korporasi, dan keuangan. Pendiri dan Managing Partner firma hukum Makes & Partners ini memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang hukum dengan spesialisasi menangani merger dan akuisisi, corporate finance, termasuk penanaman modal asing.
Jokowi mengatakan Yozua Makes juga menerima berbagai penghargaan internasional sebagai praktisi hukum pasar modal terbaik dari Asia leading lawyers dan Asia Pacific Legal 500. Selain itu, Yozua Makes juga merupakan recomended corporate transaction lawyer oleh Global Council 3000. “Sebagai lawyer korporasi, pak Yozua saya meyakini memiliki reputasi di tingkat internasional,” ujar Jokowi.
Darwin Cyril Noerhadi, adalah pakar di bidang pasar modal yang punya pengalaman dalam fund rising dan investasi hingga US$1,5 miliar di Indonesia, Malaysia, India dan Vietnam. Serta berpengalaman sebagai komisaris dan direksi di berbagai entitas ternama antara lain Corporate Finance Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia dan Chairman di Creador Capital.
Dewan direksi
Setelah memperkenalkan dewan pengawas, Jokowi juga memperkenalkan para direksi yang berjumlah 5 orang. Di posisi puncak sebagai CEO dijabat oleh Ridha Wirakusumah. “Beliau sangat berpengalaman sebagai executive senior di industri perbankan, jasa keuangan dan investasi,” ujar Jokowi.
Terakhir, Ridha Wirakusumah menjabat sebagai CEO Bank Permata. Ia juga pernah memimpin berbagai perusahaan multinasional seperti KKR & Co di Hongkong; CEO Maybank Indonesia; President dan CEO Asia Pasific AIG; Consumer Finance, Presiden dan CEO Asia Pacific GE Capital Consumer Finance and Banking; President dan CEO GE Capital Indonesia; Head of Corporate Finance of Bankers Trust Citibank Indonesia Public Sector Head.
Di posisi Deputy CEO dijabat oleh Arief Budiman. Jokowi mengatakan Arief merupakan ahli di industri keuangan dan investasi, memiliki pengalaman 25 tahun di berbagai perusahaan internasional dan domestik, dan dalam usia yang sangat muda dipercaya sebagai direktur McKinsey Indonesia. Pernah menjadi konsultan Booz Allen Hamilton di Amerika dan di Asia dan pernah menjadi direktur utama Danareksa dan Direktur Keuangan Pertamina.
Selanjutnya adalah Stefanus Ade Hadiwidjaja, sebagai Chief Investment Officer INA. Ia adalah expert dan praktisi investasi profesional, berpengalaman sebagai konsultan internasional, CEO dan komite investasi di berbagai perusahaan multinasional, Managing Director dan Country Head Creador untuk Indonesia dan Singapura, kemudian Teritory Services Leader di IBM Indonesia.
Marita Alisjahbana sebagai Chief Risk Officer. Jokowi menyebut ia adalah expert di bidang manajemen risiko paling senior di Indoneisa dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Pernah menjabat sebagai Country and Corporate Risk Manager Citibank Indonesia selama 15 tahun dan merupakan WNI pertama yang memegang posisi tersebut sepanjang sejarah. Ia juga pernah sebagai Country and Corporate Risk Manager Citibank Thailand, Vitenam dan Filipina.
Eddy Purwanto sebagai Chief Financial Officer. Jokowi mengatakan ia adalah expert di bidang pengelolaan keuangan dan berpengalaman dalam turnaround dan value improvement di berbagai perusahaan multinasional. “Punya banyak pengalaman sebagai direktur keuangan di berbagai sektor industri, penerbangan, otomotif, dan consumer goods. Juga pernah di Northstar Pacific dan CFO General Motors Indonesia.
Leave a reply
