Jiwasraya Lakukan Percepatan Program Restrukturisasi Polis

0
716

Jiwasraya melakukan percepatan program restrukturisasi polis Jiwasraya. Percepatan tahap kedua dilakukan lebih cepat dari target yang dicanangkan sebelumnya.

Tim Percepatan Restrukturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) selaku perwakilan pemerintah dan manajemen baru Jiwasraya mempercepat pelaksanaan program tersebut karena tingginya minat pemegang polis untuk mengikuti program tersebut.

“Seharusnya tahap ke-2 baru akan dilakukan pada Januari 2021 mendatang,” kata Ketua TIm Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya untuk Jangka Menengah Angger P. Yuwono dalam siaran pers Jumat (23/12/2020).

Ia mengatakan setelah memperoleh antusiasme yang tinggi dan besar maka akhirnya tahap kedua akan dimulai hari Jumat (23/12/2020).

Pada tahap ke-2 ini, manajemen baru Jiwasraya akan melakukan sosialisasi terkait skema indikatif melalui surat resmi yang dikirim ke seluruh pemegang polis. Manajemen baru Jiwasraya pun akan menjelaskan produk-produk teranyar Jiwasraya yang bakal ditawarkan untuk menggantikan produk-produk lama yang dimiliki pemegang polis Jiwasraya.

Anggota Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya untuk Jangka Panjang R. Mahelan Prabantarikso menjelaskan pelaksanaan Program Restrukturisasi Polis Jiwasraya ditujukan untuk menyelamatkan seluruh polis dan melanjutkan pemberian manfaat dengan entitas baru bernama IFG Life.

Baca Juga :   Dirut Sarinah Membantah Larangan Berhijab untuk Karyawan

Setelah direstrukturisasi, nantinya polis-polis dari produk baru tadi akan dipindahkan secara bertahap ke IFG Life.

Mahelan menegaskan program restrukturisasi ini merupakan upaya terbaik saat ini untuk menyelamatkan seluruh pemegang polis Jiwasraya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics