Jokowi: Ciptakan Hilirisasi Industri untuk Tingkatkan Nilai Tambah

Pemerintah menyebut Undang Undang (UU) Cipta Kerja mengamanatkan transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah. Dengan demikian, akan mengurangi impor dan meningkatkan ekspor yang akan membuka lebih banyak lapangan kerja.

Dengan demikian, kata Presiden Joko Widodo, itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju. Pelaku usaha yang selama ini menikmati keuntungan dengan mengimpor produk-produk dari luar negeri juga harus berubah menjadi produsen dan masuk ke hilirisasi untuk berperan meningkatkan kekuatan industri di dalam negeri.

“Dari Januari hingga Mei 2021 sektor industri pengolahan telah menunjukkan kinerja yang baik di masa pandemi, ekspor produk industri pengolahan tercatat sebesar US$ 66,70 miliar atau meningkat 30,53% dibandingkan periode yang sama pada 2020,” kata Jokowi dalam pembukaan “Investor Daily Summit 2021”, Selasa (13/7).

Industri pengolahan, kata Jokowi, juga memberikan kontribusi paling tinggi yaitu 79,42% dari total ekspor sebesar US$ 83,99 miliar pada periode Januari hingga Mei 2021. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia harus meningkatkan perannya dalam rantai pasok global

Dari sisi ekonomi digital, kata Jokowi, potensi Indonesia sungguh luar biasa. Dalam setahun transaksi perdagangan digital Indonesia telah mencapai Rp 253 triliun. Nilai ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 337 triliun pada 2021 dan diprediksi akan menjadi terbesar di Asia Tenggara dalam 10 tahun ke depan.

Potensi-potensi yang belum tergarap optimal, kata Jokowi, harus diemukan dan dikembangkan. Jadikan 2021 menjadi momentum untuk terus membangun optimisme dan harapan agar Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru yang semakin kokoh dan tangguh.