Komitmen pada Transisi ke Energi, Merck Pasang Panel Surya di Pabrik

0
45

PT Merck Tbk meresmikan instalasi panel surya fotovoltaik (PV) di atap pabriknya yang berlokasi di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (22/10). 

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Merck dalam mendorong transisi menuju energi terbarukan perusahaan, tulis manajemen Merck dalam keterangan pers.

Selain instalasi panel surya, Merck juga telah mengambil inisiatif untuk membeli Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero). 

Peresmian juga menandai peringatan ulang tahun Site Pasar Rebo Merck yang ke-50, dan 54 tahun keberadaan Merck di Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan target keberlanjutan Merck Group, salah satunya target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

“Merck memiliki tanggung jawab untuk menjalankan operasional yang berkelanjutan. Kami berkomitmen untuk terus mengurangi dampak lingkungan, baik melalui pengurangan emisi karbon maupun peningkatan penggunaan energi terbarukan. Pada 2030, kami menargetkan pengurangan emisi GRK langsung (Cakupan 1) dan tidak langsung (Cakupan 2) sebesar 50% dibandingkan dengan tahun dasar 2020, dan penggunaan 80% energi terbarukan dalam operasional kami, sebagai bagian dari upaya global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelas Arryo Aritrixso Wachjuwidajat, Site Director PT Merck Tbk.

Baca Juga :   KIIC Bersama SUN Energy Mendorong Pabrik Menggunakan Energi Surya

Instalasi panel surya di atap pabrik Merck ini dikerjakan oleh PT PLN Indonesia Geothermal, anak usaha PT PLN Indonesia Power yang berfokus pada pengembangan pembangkit energi baru dan terbarukan baik di dalam atau di luar PLN Group. 

Panel surya yang terpasang mencakup area seluas 2.100 meter persegi dengan total 817 modul surya. Panel ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 473,9 kWp dan diproyeksikan mampu menghasilkan sekitar 594,3 MWh listrik per tahun. Energi ini akan memberikan kontribusi sebesar 12% dari total kebutuhan energi tahunan pabrik serta menurunkan emisi GRK sebesar 465,3 ton CO2, mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.

“Kami sangat bangga dapat bermitra dengan Merck dalam proyek ini,” ujar Lambok Renaldo Siregar, Direktur Proyek, PT PLN Indonesia Geothermal. 

“Sebagai negara yang memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin dalam adopsi energi bersih. Kami berharap kolaborasi antara PLN Indonesia Geothermal dan Merck dapat menginspirasi perusahaan lain untuk mengambil langkah serupa dalam mendukung penggunaan energi terbarukan, pengurangan jejak karbon untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) 2060 dan mendorong daya saing global industri nasional.”

Leave a reply

Iconomics