
Kondisi Keuangan Besar Pasak daripada Tiang, GoTo PHK 1.300 Karyawan

GoTo/Dok. GoTo
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya, Jumat (18/11). Langkah tersebut dilakukan oleh perusahaan teknologi ini untuk efisiensi biaya agar tetap tumbuh secara sehat dan berkesinambungan.
Mengutip keterbukaa informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen GoTo menyampaikan sejak awal tahun Perseroan melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerjasama. Pada akhir kuartal kedua 2022, Perseroan berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.
“Namun demikian, untuk lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global yang semakin penuh tantangan, Perseroan harus fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali Perseroan. Sehubungan dengan hal ini, Perseroan dengan berat hati juga telah menyampaikan kepada seluruh karyawan grup GoTo pada hari ini, bahwa Perseroan harus mengambil keputusan yang sulit untuk melakukan perampingan karyawan yang akan berdampak kepada 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap grup GoTo,” tulis Sekretaris Perusahaan GoTo, R A Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi di BEI, Jumat (18/11).
GoTo berjanji proses PHK kepada karyawan ini dilakukan dengan memperhatikan seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara di mana Perseroan beroperasi.
Pada semester pertama 2022, GoTo membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,39 triliun, naik 72,95% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,96 triliun. Namun, Perseroan masih membukukan rugi bersih sebesar Rp13,6 triliun. Kerugian tersebut meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,2 triliun.
Seperti kata pepatah, besar pasak daripada tiang, struktur keuangan GoTo juga demikian. Beban perusahaan tercatat sebesar Rp19,18 triliun, dimana yang paling besar adalah gaji dan imbalan karyawan yaitu sebesar Rp7,41 triliun. Selain itu, pos yang cukup besar juga adalah biaya promosi yang mencapai Rp3,49 triliun, iklan dan pemasaran sebesar Rp2,18 triliun.
Leave a reply
