
Kuartal Pertama 2025, Pendapatan dan Laba Bersih ESSA Industries Indonesia Tbk Menurun

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA), Rabu (16/4) menyetujui pembagian dividen senilai Rp10 per saham, dengan total Rp172,26 miliar.
Emiten produsen LPG dan amoniak, PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA) membukukan pendapatan sebesar US$ 70 juta pada kuartal I 2025, turun 6% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).
Pada periode yang sama, EBITDA tercatat sebesar US$ 25 juta, turun 20% YoY dan laba bersih tercatat sebesar US$ 8 juta, menurun 20% YoY.
Catatan kinerja pada kuartal I 2025 ini terutama dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan gas ke pabrik amoniak akibat kegiatan pemeliharaan di pemasok gas hulu, sehingga berdampak pada produksi amoniak.
“Kuartal I 2025 menunjukkan catatan kinerja operasional yang solid meskipun menghadapi pasokan gas yang lebih rendah dan kondisi pasar amoniak yang melemah. Kami juga berhasil meraih Proper Emas dan CEO Green Leadership Award hanya dalam waktu enam tahun sejak memulai operasi pabrik amoniak, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi kami,” ujar Kanishk Laroya, Presiden Direktur & CEO ESSA, Rabu (30/4).
Selama tiga bulan pertama 2025, harga amoniak dan LPG juga masing-masing mengalami sedikit penurunan sebesar 1% dan 0,4% dibandingkan catatan pada kuartal I 2024.
Perseroan memperkirakan harga amoniak akan tetap stabil dalam kisaran harga pada 2024.
Kanishk berkata ESSA terus mempertahankan standar tertinggi dalam keselamatan dan keandalan operasional pabrik. Pabrik amoniak telah mencatat 8,6 juta jam kerja kumulatif tanpa Loss Time Injury (LTI), sementara pabrik LPG mencatat 6,1 juta jam kerja kumulatif tanpa LTI (mencatat hampir enam tahun operasi berkelanjutan tanpa gangguan).
ESSA berkomitmen untuk mencapai manufacturing excellence, mendorong keberlanjutan lingkungan, dan tetap berada di garis depan perkembangan industri.
“Melangkah lebih jauh di tahun 2025, kami akan terus mendedikasikan upaya signifikan untuk perjalanan keberlanjutan kami. Upaya tersebut termasuk transformasi pabrik amoniak kami saat ini menjadi pabrik rendah karbon, dengan target untuk menangkap sekitar ~1 juta TPA CO₂ mulai Kuartal IV 2028. ESSA, melalui anak perusahaannya PT ESSA SAF Makmur juga akan membangun fasilitas manufaktur greenfield berteknologi tinggi di Jawa Tengah untuk memproduksi hingga ±200.000 MT per tahun Sustainable Aviation Fuel (SAF), dengan target operasi komersial pada Kuartal I 2028,” ujarnya.
Leave a reply
