Harga Amonia Turun, Pendapatan ESSA Anjlok 16% pada Kuartal I-2024
PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (dahulu PT Surya Esa Perkasa Tbk.) (ESSA) membukukan penurunan pendapatan selama tiga bulan pertama 2024, terutama kaena penurunan harga amonia.
Mengutip laporan keuangan, emiten yang bergerak sektor energi dan kimia melalui kilang LPG dan pabrik amonia ini, membukukan pendapatan sebesar US$ 73,8 juta selama Januari-Maret 2024. Perolehan pendapatan tersebut turun sekitar 16% dibanding periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Pendapatan dari penjualan amonia tercatat sebesar US$62,77 juta, turun sekitar 16% yoy. Demikian juga pendapatan dari penjualan LPG turun sekitar 17,5% menjadi US$10,21 juta.
Shinta D. U. Siringoringo, Sekretaris Perushaaan ESSA menjelaskan, sepanjang kuartal I-2024, harga realisasi amonia ESSA mengalami penurunan sebesar 51% yoy menjadi rata-rata US$ 344/MT.
Peningkatan volume produksi dan penurunan biaya berkontribusi pada peningkatan EBITDA sebesar 41% yoy menjadi US$ 31,5 juta.
“Penurunan harga amonia dipicu oleh masalah geopolitik di Timur Tengah dan kawasan Laut Merah pada awal 2024, yang mencapai titik terendahnya pada bulan Maret 2024, dan selanjutnya menunjukkan tren peningkatan. ESSA memperkirakan harga amonia akan tetap berada pada level yang serupa dengan tahun 2023,” ujar Shinta dalam keterangan, Selasa (23/4).
Sementara itu, harga LPG menunjukkan peningkatan yang cukup kuat di tengah pemotongan produksi minyak negara-negara anggota OPEC+.
“ESSA senantiasa mengukuhkan komitmennya pada manufacturing excellence, keberlanjutan lingkungan, dan adaptasi terhadap dinamika industri yang terus berkembang. Dengan fokus yang tak berubah pada inovasi dan pertumbuhan, ESSA terus menjajaki peluang-peluang baru yang sejalan dengan keunggulan kompetensi yang dimiliki,” ujarnya.