Lebih Rendah dari Target, Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp20,23 Triliun Selama 2022

0
288

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan kode saham WSKT membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp20,23 triliun sampai dengan akhir tahun atau per Desember 2022.Perolehan nilai NKB ini lebih rendah dari target Rp24 triliun hingga Rp25 triliun, seperti pernah disampaikan manajemen sebelumnya.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita menjelaskan total kontrak Rp20,23 triliun tercapai berkat tambahan kontrak baru pada Desember 2022 yang bersumber dari proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Proyek Pembangunan Terminal Kendaraan  Pelabuhan Patimban Paket 5 di Subang, Jawa Barat dan Pembangunan Prasarana dan Sarana Pelabuhan Perikanan Daeo Majiko SKPT Morotai.

“Secara tahunan, perolehan NKB 2022 didominasi oleh proyek IKN dengan total nilai kontrak Rp5,92 Triliun. Perolehan nilai kontrak baru IKN ini sesuai target Perseroan dimana ratarata tingkat kemenangan/winning rate Waskita di level 25% dengan mengikuti lelang proyek IKN sebesar Rp23,7 triliun pada tahun 2022. Tentunya keberhasilan Waskita ini didukung oleh beberapa faktor seperti peningkatan value engineering, pengembangan teknologi dan digitalisasi, serta key account khusus pada proyek IKN dengan hadirnya tim adhoc,” tutur Ermy dalam keterangan pers yang dikutip Jumat (27/1).

Baca Juga :   Simak Rincian Alokasi PMN 2024 Hutama Karya

Kementerian PUPR sendiri telah mengumumkan sebanyak 29 proyek telah terkontrak dari total keseluruhan 34 paket proyek IKN sebesar Rp44 triliun, dimana Waskita berhasil memenangkan 6 tender proyek diantaranya; Proyek Jalan Tol IKN Segmen Sp. TempadungJembatan Pulau Balang sebesar Rp2,2 triliun, Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 sebesar Rp181 miliar, Proyek Gedung Sekretariat Presiden sebesar Rp1,3 triliun, Proyek Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 & 4 sebesar Rp1,53 triliun, serta Proyek Pembangunan IPAL 1, 2, 3 KIPP sebesar Rp638 miliar.

“Untuk tahun 2023 Waskita menargetkan kontrak baru proyek IKN sebesar 10-20% dari total nilai kontrak sebesar Rp20,3 triliun yang akan dilelang kementerian PUPR. Strategi Waskita kedepan dalam menyasar proyek IKN adalah meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, value engineering, serta pengembangan teknologi dan digitalisasi melalui BIM & green construction. Disisi lain, Waskita berkomitmen dalam peningkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) & manajemen risiko di setiap lini perusahaan, sehingga dapat memperkuat fundamental Perseroan,” tambah Ermy.

Baca Juga :   Saham dan Obligasi Waskita Karya Digembok BEI, Sampai Kapan?

NKB 2022 berasal dari proyek Pemerintah sebesar 63,64%, proyek Swasta sebesar 7,86%, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 7,34% dan Pengembangan Bisnis Anak usaha Perseroan sebesar 21,17%.

Sementara jika berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 50,34%, gedung sebesar 19,82%, EPC sebesar 9,45%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,43% dan Anak Usaha 12,94%.

“Saat ini Perseroan telah secara selektif mengikuti beberapa tender proyek. Kami berharap tahun ini menjadi awal yang baik untuk Waskita pulih, lebih sehat, serta lebih banyak memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas,” tutup Ermy.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics