
Pemerintah Ngebut, Seluruh Proyek Strategis Nasional Selesai Semester I-2024

Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian
Pemerintah terus mengebut penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, seluruh PSN ini harus sudah rampung paling lambat semester pertama 2024.
“Selesai di sini berbagai macam. Syukur-syukur kalau proyeknya sudah tuntas. Artinya, konstruksinya sudah selesai. Tetapi namanya infrastruktur, sebagian besar infrastruktur tidak bisa selesai satu tahun, seperti bendungan itu bisa 3-4 tahun baru selesai. Jalan juga demikian, 3 tahun, 4 tahun karena pengadaan lahannya, kemudian tata ruang, segala macam. Sehingga Bapak Presiden meminta kalau pun konstruksinya belum selesai, paling tidak financial closing sudah tercapai sebelum semester satu 2024. Sehingga kalau financial closing tercapai, maka sudah dijamin keuangannya akan ada, dan akan diselesiakan proyek itu” ujar Wahyu Utomo, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian dalam konferensi pers, Selasa (26/7).
Selaian financial closing, Wahyu menambahkan, minimal proyek-proyek yang belum selesai konstruksi pada semester pertama 2024 tersebut, sudah beres dari sisi perizinan dan ketersediaan lahan.
“Sehingga kita harapakan di semester satu 2024 semua masalah-masalah bisa dituntaskan dan juga pembiayaannya sudah tersedia,” ujarnya.
Presiden Jokowi, tambah Wahyu juga menginstruksikan mengeluarkan dari daftar PSN, proyek-proyek yang diperkirakan tidak bisa tuntas pada semester pertama 2024.
Berdasarkan instruksi Presiden tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menerbitkan Permenko No.9 tahun 2022, sebagai revisi dari Permenko No. 7 tahun 2021. Aturan baru tersebut, saat ini masih dalam proses pengundangan.
Wahyu belum bersedia menyampaikan detil aturan baru tersebut. Tetapi, yang jelas dalam aturan tersebut, sebanyak delapan proyek dikeluarkan dari daftar PSN. Dengan demikian, jumlah PSN menjadi 200 proyek dari sebelumnya 208. Di sisi lain, pemerintah juga menambahkan daftar program dari 10 program menjadi 12 program.
“Ada beberapa proyek yang kita keluarkan tetapi juga ada beberapa proyek yang dinilai sangat strategis dan tidak menggunakan uang APBN dan ini tetap akan dimasukan karena kita berhitung ini bisa diselesaikan sebelum 2024 dan akan menambah potensi penyerapan tenga kerja,’ ujar Wahyu.
Meski masih enggan mengungkapkan identitas proyek yang dikeluarkan dari daftar, Wahyu menyampaikan beberapa alasan dikeluarkan dari dafar PSN, seperti karena ditentag oleh masyarakat. Contognya, proyek bendungan Tiro di Aceh.
Kemudian ada juga proyek Waterway Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang dikeluarkan karena kajiannya dari pihak Pelindo dan Kementerian Perhubungan belum selesai. “Ini kajiannya enggak selesai-selesai dan kayaknya dari pihak Pelindo-nya dan juga Perhubungan, sudahlah ini kita keluarkan saja dulu,” ujarnya.
Selai itu, ada juga kawasan ekonomi khusus Tanjung Apiapi yang dikeluarkan dari daftar karena memang sudah ada Peraturan Pemerintah (PP) yang mencabut statusnya. “Karena enggak ada progres di sana sehingga dikeluarkan,” ujar Wahyu.
Berdasarkan Permenko No. 7 tahun 2021, terdapat 208 proyek dan 10 program sebagai PSN dengan estimasitotal nilai investasi Rp 5.739,7 triliun. Sejak tahun 2016 sampai dengan Juni 2022, sebanyak 135 PSN selesai dikerjakan dengan nilai investasi Rp 858 triliun.
Ada tujuh proyek PSN yang selesai selama semester pertama 2022 yaitu tiga kawasan ekonomi, satu pelabuhan, satu jalur transmisi, satu Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) dan satu pos lintas batas negara (PLBN). Total nilai ketujuh proyek ini sebesar Rp138,1 triliun.
Wahyu mengatakan diperkirakan hingga akhir tahun ini, sebanyak 20 proyek PSN yang akan selesai dikerjakan.
Leave a reply
