
Persiapan Menuju Acara Puncak KTT G20 Terus Digeber, Logistik dan Akomodasi Aman

Tangkapan layar, Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Patria/Iconomics
Pemerintah Indonesia memastikan segala kebutuhan sarana pendukung dan logistik keperluan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 terpenuhi. Apalagi, persiapan menuju acara puncak pada November 2022 nanti terus dilakukan guna memenuhi kebutuhan tamu delegasi yang akan hadir.
“Target kami akhir Oktober (2022) ini akan selesai,” kata Juru Bicara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Andreas Patria dalam keterangan resminya, Rabu (28/9).
Acara puncak tingkat kepala negara KTT G20 akan dilaksanakan dari 15 hingga 16 November 2022 di Bali. Kemenko Maritim dan Investasi merupakan lembaga yang ditunjuk dan bertanggung jawab sebagai ketua bidang dukungan penyelenggaraan acara.
Salah satu persiapan logistik yang ditangani Kemenko Marves adalah kesiapan Bandara Ngurah Rai untuk melayani penerbangan. “Akan banyak pesawat yang hadir, baik yang komersial, pribadi, bahkan pesawat kepresidenan,” kata Andreas.
Andreas mengatakan, pemerintah akan memastikan semua kebutuhan penerbangan itu terpenuhi, antara lain soal parkir pesawat, jadwal pendaratan, hingga parkir pesawat. “Ngurah Rai tidak cukup untuk menampung sehingga beberapa bandara di sekitar Bali juga akan dialktifkan untuk membantu,” ujar Andreas.
Kesiapan akomodasi perhotelan sebagai tempat menginap delegasi juga menjadi perhatian. Saat ini terdapat 22 hotel di berbagai kawasan di Bali yang menyediakan lebih dari 8 ribu kamar. Dan, antara lain berada di Nusa Dua, Kuta, Jimbaran, Sanur, Seminyak, dan Tanjung Benoa.
Dari 22 hotel itu tersedia 26 kamar kelas presidential suite. Selain itu, juga terdapat alternatif hotel lainnya yang menyediakan 13 kamar presidential suite. Dengan demikian, total bisa menampung hingga 39 tamu VVIP.
Hal lain yang disiapkan panitia adalah unit transportasi listrik. Hal ini sejalan dengan misi mempopulerkan green energy atau energi terbarukan. “Ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan pencemaran lingkungan,” kata Andreas.
Beberapa pabrikan otomotif sudah menyatakan minat menyediakan mobil listrik untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 ini. Perusahaan itu antara lain Hyundai, Toyota, dan Wuling. “Mobil-mobil itu dipinjamkan oleh perusahaan itu untuk pelaksanaan KTT G20,” imbuh Andreas.
Bahkan beberapa pabrikan dan perusahaan lain juga berencana meminjamkan sepeda dan motor listrik. “Hampir semua industri ingin terlibat dan menawarkan dukungan untuk membantu pemerintah Indonesia,” ujar Andreas.
Untuk diketahui, G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri atas 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). Selain Indonesia, anggota G20 terdiri atas Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Saat ini Indonesia memegang tampuk Presidensi G20 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Dengan tema itu, Indonesia mengajak seluruh dunia bahu membahu dan saling mendukung untuk pulih bersama, bahkan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Leave a reply
