Pertumbuhan Kredit Kuartal I Positif, Inilah Strategi Bank DKI Jaga Kualitas Pertumbuhan Kredit

0
516

Bank DKI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 3,96% pada kuartal I tahun 2021 secara year-on-year (YoY). Tercatat kredit sebesar Rp32,37 triliun per Maret 2020 dan naik menjadi Rp33,66 triliun per Maret 2021.

Di tengah meningkatknya permintaan kredit tersebut, Bank DKI tetap menerapkan berbagai inisiatif dan pengelolaan risiko yang efektif untuk menjaga kenaikan risiko kredit bermasalah. Menurut Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini, penyaluran kredit dan pembiayaan juga dilakukan dengan sangat selektif dan memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Rasio non-performing loan (NPL) Gross Bank DKI masih terkendali di level 3,19% pada kuartal I-2021. Angka tersebut sedikit meningkat sebesar 0,10% dibandingkan dengan kuartal I-2020 sebesar 3,09%. Meski demikian, peningkatan rasio NPL Bank DKI tersebut masih berada di bawah peningkatan rasio NPL industri perbankan yang tercatat sebesar 0,40%, dari semula sebesar 2,77% di kuartal I-2020 menjadi sebesar 3,17% di kuartal I 2021. NPL Net Bank DKI pada kuartal I 2021 tercatat sebesar 0,62% dan berada di bawah rasio NPL Net industri perbankan nasional sebesar 1,02%. Hal ini menunjukkan bahwa Bank DKI telah mengantisipasi potensi risiko dengan melakukan pencadangan meskipun terdapat program restrukturisasi.

Baca Juga :   Bank Raya Gandeng Perhutani Salurkan Digital Lending Konsumtif untuk Karyawan Perhutani

Herry mengatakan risiko kredit memang menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan mengingat masih diliputi dengan kondisi Pandemi Covid-19. Pihaknya sangat bersyukur OJK melakukan perpanjangan ketentuan relaksasi hingga tahun 2022. Ia mengatakan hal tersebut tentunya memberikan keleluasaan bagi industri perbankan dalam mengelola risiko kredit dengan lebih baik.

Herry menyampaikan bahwa Bank DKI telah melakukan sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah melalui penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan hapus buku.

Ia juga menyampaikan selain pertumbuhan kredit, indikator kinerja keuangan lain tetap menunjukkan kinerja yang positif sebagai pertanda bahwa berbagai kebijakan cepat yang dilakukan sebagai respons Bank DKI atas pandemi Covid-19 menunjukkan hasil yang positif dari tingkat kesehatan maupun bisnis perseroan.

Bank DKI menyebut Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan sebesar 28,42% (yoy) menjadi Rp42,98 triliun pada kuartal I-2021. Pertumbuhan DPK tersebut ditopang oleh pertumbuhan giro yang secara yoy meningkat 74,87%, sehingga rasio dana murah (CASA Ratio) juga mengalami perbaikan dari sebelumnya 43,54% menjadi 47,56%.

Baca Juga :   Ini Paparan BRI soal Restrukturisasi dan Penyaluran Modal Kerja Baru untuk UMKM

Total aset pun tumbuh sebesar 20,42%. Aset naik dari Rp46,23 triliun menjadi Rp55,68 triliun per Maret 2021. Adapun laba bersih Bank DKI naik sekitar 4,16% menjadi Rp191,60 miliar per Maret 2021.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics