
Klaim Kesehatan Penyakit Pernafasan Mencapai Rp22 Miliar, Sequis Beberkan Risiko Penyakit Pernafasan

Ilustrasi Sequis/Dok. Sequis
Penyakit atau gangguan pernafasan adalah salah satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat. Sequis menyebut penyakit pernafasan termasuk yang tertinggi dalam pengajuan klaim asuransi di Sequis. Hingga Semester I tahun 2024, Sequis Life mencatat 2.466 kasus klaim kesehatan terkait penyakit pernapasan dengan total klaim kesehatan terkait penyakit pernapasan senilai Rp22,250 miliar.
Head of Department Underwriting Sequis, dokter Fridolin Seto Pandu mengatakan kondisi udara semakin tidak sehat sementara masyarakat tidak dapat menghindari sepenuhnya untuk tidak berada di luar ruangan sehingga potensi terkena penyakit gangguan pernapasan pun semakin tinggi.
“Gunakan masker saat berada di luar ruang meski hanya sebentar. Seperti saat hendak berangkat ke kantor atau sekolah, makan siang di luar, berjalan di trotoar. Perlu menggunakan masker karena saat di jalan raya sudah pasti akan terpapar debu dan asap kendaraan. Meski kita merasa hanya terpapar sebentar, tetapi terpapar setiap hari dapat membahayakan kesehatan,” saran dr. Seto dalam keterangannya.
Selain di luar rumah, polusi udara juga sebenarnya ada dalam ruangan. Hal ini bisa buktikan ketika membersihkan perabot rumah atau saat menyapu rumah. Polusi dalam rumah juga dipicu oleh pemakaian produk pembersih berbasis kimia, sisa pembakaran dari dapur, dan penggunaan perabot yang mudah menampung debu, seperti karpet dan tirai. Padahal, udara dalam ruangan yang bersih sangat penting untuk kesehatan pernapasan.
Dr Seto mengajak generasi muda mengisi kemerdekaan dengan peduli bahaya polusi udara, peduli kesehatan paru, dan perbaiki gaya hidup demi memperkuat sistem pernafasan dan mencegah risiko penyakit saluran pernafasan termasuk kanker paru dan kanker lainnya, seperti laring, faring, dan nasofaring.
Salah satu kegiatan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan olahraga jalan kaki, jogging, atau berenang. Lakukan secara rutin setidaknya 30 menit setiap hari dan 5 kali dalam seminggu. Olahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan keseluruhan tubuh serta memperbaiki fungsi paru-paru.
Selain itu, latihan pernafasan dengan melakukan Pursed lips breathing, dengan cara menghirup udara dengan hidung selama dua detik, kemudian buang nafas perlahan melalui bibir yang berbentuk kerucut selama empat detik. Latihan ini banyak gunanya, seperti mengatur pola nafas, menguatkan otot-otot pernafasan, dan mengurangi sesak nafas serta meningkatkan kadar oksigen dalam darah
Cara berikutnya untuk menekan potensi risiko terkena penyakit pernafasan adalah perbaiki gaya hidup agar sistem imun tetap kuat sehingga dapat diandalkan melawan infeksi pernapasan. Caranya, pastikan tubuh cukup istirahat sekitar delapan jam per malam, jaga tingkat stres, tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih, konsumsi makanan sehat, tubuh ternutrisi dengan vitamin C, vitamin D, dan zinc.
Dr Seto menyarankan bagi yang sudah terdiagnosis penyakit pernafasan agar jangan abai memperbaiki gaya hidup dan memeriksakan diri secara rutin ke dokter spesialis pulmonologi. Jika masih ada kesempatan untuk kembali sehat atau bertahan hidup maka selayaknya kita menghargai kesempatan hidup.
Leave a reply
