
Tiga Langkah Pupuk Kaltim Mencapai Net Zero Emission Tahun 2050

Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT)
Net zero emission (NZE) pada tahun 2050 sudah menjadi komitmen bersama, tak hanya di level pemerintahan, tetapi juga pelaku usaha di Indonesia. Upaya bersama ini mendesak untuk dilakukan sejak saat ini untuk menyelematkan bumi ini dari pemanasan global.
Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mengatakan sebagai BUMN, Pupuk Kaltim juga menargetkan bisa mencapai nol emisi karbon di tahun 2050.
“Karena kami sebagai bagian ekosistem BUMN, kami selalu diingatkan oleh Pak Menteri BUMN Bapak Erick Thohir untuk terus menyelaraskan arah pengembangan perusahaan dengan tujuan strategis pembangunan Indonesia. Salah satunya adalah menuju net zero carbon emission 2050,” ujar Rahmad dalam acara Bisnis Indonesia Green Economy Forum 2023, Rabu (7/6).
Rahmad menyampaikan ada tiga langkah yang dilakukan oleh Pupuk Kaltim untuk mencapai nol emisi karbon tersebut.
Pertama, menggunakan teknologi yang mempunyai intensitas karbon yang lebih rendah atau low carbon intensity. “Low carbon intensity ini kita lakukan melalui beberapa hal. Misalnya, dengan revamping ammonia, itu karena meningkatkan efisiensi, sehingga untuk memproduksi 1 ton amonia akan menggunakan karbon lebih rendah. Kemudian kita menggunakan co-firing batubara dengan bahan-bahan yang lebih rendah karbon,” ujarnya.
Kedua, mengembangkan konsep ekonomi sirkular. Implementasikan konsep ekonomi sirkular di Pupuk Kaltim antara lain dilakukan dengan menggunakan CO2 sebagai salah satu bahan baku.
“Dengan demikian pada saat yang sama kita melakukan dekarbonisasi, kita juga bisa terus tumbuh,” ujarnya.
Rahmad mengungkapkan Pupuk Kaltim akan mengembangkan soda ash. Bahan baku pembuatan kaca ini selama ini 100% diimpor.”Padahal bahan bakunya ada di Indonesia. Kita punya amonia, kita punya garam dan lebih bagus lagi ini menggunakan CO2 sebagai bahan bakunya,” ujarnya.
Ketiga, penerapan GCG. Rahmad mengatakan GCG merupakan suatu cara untuk memastikan bahwa pendelegasian wewenang dari pemegang saham sampai ke pelaksana bisa terlaksana dengan cara yang baik. Tidak ada kekhawatiran bahwa tujuan yang ditetapkan oleh pemegang saham tidak terlaksana di ujung tombak.
Ia mengatakan penerapan GCG di Pupuk Kaltim dinilai oleh lembaga rating global yaitu Sustainalytics. Selama ini skor GCG di Pupuk Kaltim berada pada peringkat ketiga dari 40an perusahaan. Tetapi terbaru, skor GCG Pupuk Kaltim merupakan yang tertinggi di antara perusahaan sejenis.
“Ini baru keluar rating baru yang dinilai bertambah menjadi 73 perusahaan global dan skor kita tertinggi. Jadi ini kita cukup bangga karena kita bisa menjadi contoh di dunia, tidak hanya dalam skala kapasitas, skala produksi kita terbesar, tetapi pengelolaan ESG kita ini bagus. Karena ESG ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses bisnis Pupuk Kaltim bahkan sudah jadi way of life dari Pupuk Kaltim,” ujarnya.
Leave a reply
