Tingkat Inflasi Februari 2023 di Indonesia Sebesar 5,47% YoY, Lebih Tinggi dari Januari

0
364

Tingkat inflasi tahunan pada Februari 2023 mencapai 5,47% (yoy) atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 108,24 pada Februari 2022 menjadi 114,16 pada Februari 2023. Tingkat inflasi tahunan pada Februari 2023 ini lebih tinggi dari tingkat inflsai tahunan pada Januari lalu yang sebesar 5,28%.

“Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok transportasi yaitu 13,59% dan memberikan andil sebesar 1,63% terhadap inflasi umum. Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, penyumbang terbesar untuk inflasi tahunan Februari 2023 diantaranya adalah bensin dengan andil sebesar 1,07%, beras dengan andil sebesar 0,32%, bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 0,22%,” jelas Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) dalam konferensi pers, Rabu (1/3).

Sementara itu, tingkat inflasi bulanan pada Februari 2023 mencapai 0,16%, lebih rendah dari inflasi bulanan pada Januari yang sebesar 0,34%.

Pudji mengatakan dari 90 kota yang disurvei BPS, seluruh kota mengalami inflasi secara tahunan, dimana terdapat sebanyak 27 kota mengalami inflasi tahunan lebih rendah dari inflasi nasional dan 63 kota mengalami inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional.

Baca Juga :   Perang Dagang Lemahkan Perdagangan China dan AS, Tidak Berdampak pada Deflasi

Pada Februari 2023, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kotabaru (Kalsel) dengan komoditas penyumbang inflasi diantarnya adalah angkutan udara memiliki andil sebesar 1,97%, beras memiliki andil sebesar 1,03%, bahan bakar rumah tangga memiliki andil sebesar 0,83%, bensin memiliki andil sebesar 0,81%.

Semenatra kota dengan tingkat inflasi tahunan terendah pada Februari 2023 adalah Waingapu (NTT), yaitu 3,57%.

Berdasarkan komponennya, inflasi tahunan sebesar 5,47% pada Februari 2023 terutama disumbang oleh komponen harga yang diatur oleh pemerintah. Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 12,24%, lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 12,28%. Komponen ini memberikan andil terbesar yaitu 2,17%.

Pudji mengatakan tekanan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah secara tahunan masih tinggi. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir adalah bensin, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, tarif angkutan udara, tarif air minum PDAM dan tarif angkutan dalam kota.

Komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 7,62%, lebih tinggi dibandingkan kondisi Januari 2023 yang sebesar 5,71%. Komponen ini memebrikan andil sebesar 1,28%. Tekanan inflasi tahunan komponen harga bergejolak meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi selama setahun terakhir ini adalah beras, telur ayam ras, ikan segar, cabe merah, bawang merah dan tahu mentah.

Baca Juga :   Ekonom: Wacana Pembentukan Dewan Moneter dan Pengalihan Pengawasan Bank Hanya Memunculkan Kegaduhan

Menurut Pudji, tekanan inflasi komponen inti secara tahunan masih dianggap moderat. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 3,09% lebih rendah dibandingkan Januari 2023 yang sebesar 3,27%. Komponen inti memberikan andil sebesar 2,02%.

Tekanan inflasi ini akan berpengaruh pada kebijakan suku bunga Bank Indonesia. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak akan dinaikan lagi, setelah sejak Agustus 2022 lalu telah menaikkan suku bunga sebesar 225 basis poin menjadi 5,75%.

Menurut Perry, tingkat suku bunga 5,75% tersebut sudah memadai untuk mengendalikan tingkat inflasi Indonesia pada sasarannya yaitu 3% plus minus 1%.

Perry mengatakan Bank Indonesia memperkirakan inflasi inti akan berada di bawah 4%, yaitu sekitar 3,6% pada semester pertama tahun 2023 ini. Sementara Inflasi IHK atau inflasi secara umum akan kembali ke bawah 4% setelah September 2023 nanti.

“Sehingga tidak diperlukan suatu kenaikan suku bunga, karena pertimbangannya inflasi akan kembali ke target dan sebagai bagian sinergi pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry dalam acara Economic Outlook yang digelar CNBC Indonesia, Selasa (28/2).

Leave a reply

Iconomics