Bulog Telah Merealisasikan Impor Gula Sebanyak 21,8 Ribu Ton

0
567
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Bulog

Perum Bulog telah merealisasikan impor gula kristal putih (GKP) sebanyak 21.800 ton dari India dan telah masuk Pelabuhan Tanjung Priok pada 5 Mei 2020. Pemerintah menunjuk Bulog bersama PT PPI (Persero) dan PT RNI (Persero) untuk mengimpor gula demi memenuhi kebutuhan nasional.

Pemerintah menetapkan kuota impor gula untuk Bulog sebanyak 50.000 ton. “Bulog adalah salah satu BUMN yang ditugaskan untuk importasi, ada PPI juga, ada RNI. Jadi kami mendapat alokasi sekitar 50 ribu ton,” kata Direktur Operasi Bulog Tri Wahyudi Saleh saat telekonferensi secara virtual, Senin (18/5).

Tri mengatakan, stok gula sebanyak 21,8 ribu ton yang diimpor Bulog telah didistribusikan secara merata ke seluruh daerah. Dengan demikian, Bulog berharap itu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap gula yang permintaanya saat ini meningkat.

Menurut Tri, jumlah yang telah didatangkan saat ini masih sangat sedikit sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan gula masyarakat hingga akhir Lebaran. Sementara kebutuhan masyarakat akan gula mencapai 250 ribu per bulan.

Baca Juga :   Wakil Ketua Komisi IV: Swasembada Gula Tak Sekadar Produksi, Juga Terkait Nasionalisme

“Makanya mudah-mudahan teman-teman dari BUMN yang lain seperti PPI, RNI ini semoga bisa segera masuk, karena mereka punya kuota yang sama sekitar 50.000 ton,” ujarnya.

Soal sisa impor gula sekitar 28,2 ribu ton itu, kata Tri, akan tiba di Surabaya pada awal Juni nanti. Dan sisa stok gula ini bergantung pada situasi lockdown di India yang berlangsung hingga 31 Mei 2020.

 

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics