Dibayangi Pandemi Covid-19, Ini Rute Internasional yang Masih Dilayani Garuda

0
545
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih melakukan penerbangan rute-rute internasional ketika wabah virus corona sedang berlangsung. Meski alami kerugian, Garuda Indonesia disebut punya mandat khusus untuk menjaga perhubungan Indonesia dengan luar negeri.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya memang tidak bisa menutup rute-rute tertentu atas rasionalitas bisnis semata. Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan nasional yang didirikan untuk menghubungkan dan memperkenalkan Indonesia dengan luar negeri.

“Khusus pandemi, kita diskusi dengan berbagai pihak termasuk pemegang saham, otoritas dalam hal ini Kementerian Perhubungan dan stakeholders lainnya,” kata Irfan saat wawancara dengan salah satu media swasta, Senin (4/5).

Irfan memastikan tidak hanya dalam situasi saat ini, dalam situasi perang pun, pilot Garuda sudah dipersiapkan dan diberikan mandat untuk terus melakukan penerbangan. Karena itu, meski maskapai lainnya mungkin bisa saja memutuskan untuk menutup rute-rute penerbangannya karena rute tersebut merugikan perusahaan, namun Garuda tidak dapat bertindak seperti itu.

Berdasarkan konstitusi, warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri dan meminta untuk dipulangkan kembali ke Indonesia, wajib dipulangkan atas biaya negara. Soal ni, Garuda siap memfasilitasi seluruh stakeholders baik itu pemerintah, WNI yang berada di luar negeri yang ingin dipulangkan, serta WNA yang berada di Indonesia yang ingin pulang kembali ke negara asalnya.

Baca Juga :   Terdampak Covid-19, Kadin Minta Stimulus Korporasi

Tentu saja melalui rute-rute penerbangan yang selama ini telah ditetapkan kecuali rute tersebut telah ditutup. Semisal, rute penerbangan ke dan dari Tiongkok dan Jeddah, Arab Saudi. Rute-rute penerbangan internasional, kata Irfan, seperti ke Belanda, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Hong Kong masih dibuka walau frekuensi penerbangannya akan dikurangi.

Okupansi penerbangan Garuda ke Amsterdam, kata Irfan, masih cukup tinggi. Namun, secara umum jumlah okupansi penerbangan Garuda mengalami penurunan sejak merebaknya pandemi Covid-19. “Frekuensinya sudah kita mulai monitor sedikit demi sedikit, ketika mulai kosong kita mulai kurangi penerbangan kita supaya sekarang kita pastikan bahwa kita tetap terbang ke lokasi itu setidaknya seminggu sekali,” tuturnya.

Irfan tidak menutup kemungkinan bahwa Garuda akan mengurangi frekuensi penerbangan di beberapa rute tertentu hingga hanya melayani sebanyak 1 kali penerbangan per bulan.

 

Leave a reply

Iconomics