Diganjar Penghargaan, Waskita Akan Lebih Berinovasi Kembangkan Program TJSL

PT Waskita Karya (Persero) Tbk meraih penghargaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dalam ajang 7th CSR Brand Equity Awards 2025. Waskita menerima penghargaan untuk kategori konstruksi, dengan penilaian terobosan, dan inovasi dalam menjalankan kegiatan TJSL.

Corporate Secretary Waskita Ermy Puspa Yunita mengatakan, program TJSL Waskita terbagi dalam 4 pilar yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, hukum, dan tata kelola. Itu sebabnya, anggaran TJSL Waskita banyak disalurkan untuk pilar ekonomi dengan total Rp 3,16 miliar pada 2024.

Secara keseluruhan, kata Ermy, realisasi dana TJSL Waskita senilai Rp 4,4 miliar untuk tahun lalu. Dari jumlah itu, Rp 2,9 miliar digunakan untuk program TJSL pendanaan usaha mikro dan kecil, dengan total 94 mitra binaan.

“Penghargaan CSR Brand Equity Awards 2025 menjadi dorongan bagi kami agar selalu berinovasi sekaligus mengembangkan beragam program TJSL. Maka Waskita berterima kasih atas penghargaan dari The Iconomics ini,” kata Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resminya, Jumat (16/5).

Sementara itu, Founder & CEO The Iconomics Bram S Putro menjelaskan, Indonesia CSR Brand Equity Award 2025 merupakan acara untuk mengapresiasi sejumlah perusahaan di Indonesia karena berhasil membangun citra kuat pada kegiatan CSR. Penilaian penghargaan tersebut, melalui kajian dan survei online di 10 kota besar secara acak kepada 10 ribu lebih responden.

Bram menambahkan, The Iconomics melakukan serangkaian desk research untuk mencari kegiatan TJSL perusahaan pada 2024 dengan beberapa metode pencarian data, melalui, sustainability report, dan berbagai laporan perusahaan atas program sosial dan lingkungan. Dilakukan pula pemantauan media, guna menelusuri kegiatan nyata yang terpublikasi.

“Indikator penilaian yang digunakan meliputi total kegiatan yang menggambarkan jumlah kumulatif kegiatan perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR atau TJSL. Cakupan aspek kegiatan yang meliputi asas lingkungan, asas sosial, asas ekonomi, asas kesehatan, asas perubahan iklim, hingga asas pendidikan untuk melihat tingkat komprehensif dari kegiatan yang dilakukan,” ujar Bram.