
KAI Tambah Fitur Carbon Footprint di Aplikasi KAI

Fitur Carbon Footprint yang diluncurkan KAI/Dok. KAI
PT KAI (Persero) meluncurkan fitur terbaru Carbon Footprint yang dapat diakses melalui aplikasi Access by KAI.
“Fitur Carbon Footprint merupakan salah satu terobosan penting dalam mendukung efisiensi dan keberlanjutan transportasi di Indonesia. Langkah ini mencerminkan komitmen KAI untuk terus menghadirkan solusi transportasi yang inovatif dan ramah lingkungan,” Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangan resminya.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa fitur Carbon Footprint merupakan inovasi yang mengintegrasikan edukasi lingkungan ke dalam layanan transportasi.
“Keberlanjutan dan pelestarian lingkungan adalah prioritas utama dalam pembangunan. Melalui fitur ini, kami ingin menegaskan bahwa kereta api tidak hanya menjadi solusi transportasi yang efisien tetapi juga ramah lingkungan. Inovasi ini adalah langkah nyata KAI untuk mendukung target pembangunan berkelanjutan dan Net Zero Emisi,” kata Didiek.
KAI juga terus memperkuat komitmen untuk penerapan praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia. Hasil rating ESG S&P Global untuk KAI telah resmi dirilis pada tanggal 18 Desember 2024 dengan skor 41. Sebagai tahun pertama KAI mengikuti rating ini, skor tersebut merupakan pencapaian yang sangat baik dan menempatkan KAI di posisi yang kompetitif secara global.
“Dengan capaian skor sebesar 41 tersebut, KAI termasuk dalam 20% teratas sektor Transportasi dan Infrastruktur Transportasi di tingkat global. Keberhasilan ini mencerminkan keseriusan dan dedikasi KAI dalam memulai perjalanan keberlanjutan di tahun pertama proses penilaian ESG. Skor ini juga menjadi dasar yang kuat bagi KAI untuk terus memperbaiki kinerja ESG, membangun reputasi sebagai perusahaan transportasi massal yang berkelanjutan, dan berkontribusi pada target keberlanjutan global,” ujar Didiek.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan fitur ini memberikan edukasi nyata bahwa kereta api adalah moda transportasi yang lebih ramah lingkungan dibandingkan moda lain seperti mobil pribadi.
“Dengan fitur ini, pelanggan dapat memahami dampak positif dari penggunaan kereta api dalam mengurangi emisi karbon. Hal ini diharapkan mendorong kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih transportasi yang lebih berkelanjutan,” jelas Anne.
Menurut Anne, inovasi fitur Carbon Footprint ini melengkapi berbagai langkah KAI dalam mendukung keberlanjutan. Sebelumnya, KAI telah menghadirkan teknologi face recognition untuk mengurangi sampah kertas dan menyediakan water station guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai serta penggunaan alat makan berbahan kayu (wooden cutlery) pada layanan makan di atas kereta.
Leave a reply
