
Karena Corona, Transaksi Elektronik dan Pengguna MCM Mandiri Meningkat

Ilustrasi gedung Bank Mandiri/Kompas.com
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyebut layanan transaksi elektronik baik dari jumlah maupun nilai transaksi untuk segmen korporasi bertumbuh. Pertumbuhan nilai transaksi yang disebut karena wabah virus corona itu mencapai Rp 1.303 triliun atau naik 16% dibanding periode sebelumnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, fitur-fitur Mandiri Cash Management (MCM) seperti layanan transfer domestik dan internasional, pembayaran tagihan, monitoring aktivitas transaksi serta otorisasi bertingkat yang dilengkapi dengan teknologi keamanan terkini telah mampu dalam mendorong pengguna layanan tersebut mencapai hingga 450 ribu perusahaan.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19 di mana individu dituntut tetap produktif dalam bekerja dari rumah seperti saat ini, terutama dalam operasional dan pengelolaan keuangan, MCM akan sangat membantu nasabah perusahaan karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun, serta ditunjang fitur-fitur yang dibutuhkan nasabah,” kata Rully dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (26/3).
Rully menuturkan, produk ini juga menjadi bentuk dukungan strategis Bank Mandiri dalam memenangi persaingan usaha dan meningkatkan nilai tambah kepada nasabah korporasi. Juga meningkatkan efisiensi serta efektivitas aktivitas keuangan yang meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan bisnis.
“Meski kondisi dunia usaha global dan domestik saat ini tertekan oleh dampak finansial akibat pandemi Covid-19, kami optimis solusi-solusi cash management Bank Mandiri salah satunya seperti MCM tetap menjadi pilihan utama nasabah korporasi untuk membantu pengelolaan keuangan,” kata Rully.
MCM merupakan salah satu solusi perbankan transaksional unggulan Bank Mandiri yang telah mendapatkan pengakuan secara global selama 3 tahun berturut-turut sebagai “The Best Cash Management Bank”.
Leave a reply
