Pembangunan Bendungan Manikin di NTT Capai Sekitar 83% dan Ditargetkan Rampung Akhir Tahun Ini

Proyek pembangunan Bendungan Manikin paket 2 di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah mencapai 83,143%. Proyek dengan nilai kontrak Rp 933,6 miliar itu ditargetkan selesai pada 15 Desember 2025.

Corporate Secretary PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PP Joko Raharjo mengatakan, pihaknya mengerjakan proyek tersebut dengan skema kerja sama operasional (JO). Dari skema itu, proporsi PP sebagai pemimpin JO sebesar 72,5%.

Joko mengatakan, bendungan itu tersebut kelak berfungsi sebagai penyedia air baku sebesar 700 liter per detik, penyediaan air irigasi untuk 310 hektare lahan pertanian, dan pengendali banjir di sekitar wilayah tersebut. Bendungan Manikin pun berpotensi menjadi objek pariwisata di NTT.

“Dengan mengedepankan teknologi seperti building information modeling (BIM) dan sistem ERP yang memadai, PT PP siap menjadi mitra strategis dalam pembangunan Indonesia yang lebih maju dan tangguh,,” kata Joko dalam keterangan resminya pada Kamis (8/5).

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi lokasi proyek pembangunan Bendungan Manikin. Dalam kunjungannya itu, masyarakat dinilai berpotensi memanfaatkan Bendungan Manikin.

Bendungan Manikin, menurut Gibran, tidak hanya sebatas proyek infrastruktur, tetapi bisa menjadi investasi jangka panjang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di NTT. Untuk itu, pemerintah daerah setempat diharapkan berkolaborasi dengan pemerintah pusat, dan masyarakat.

Upaya itu, kata Gibran, dilakukan untuk memastikan pembangunan Bendungan Manikin berjalan dengan lancar, dan sesuai dengan target yang sudah ditentukan.

“Pembangunan infrastruktur sumber daya air, seperti Bendungan Manikin sangat esensial, karena akses air irigasi yang cukup merupakan kunci utama bagi petani, terutama di daerah yang rentan terhadap kekeringan,” kata Gibran.