Agar Lebih Maju Lagi, Industri Asuransi Bisa Manfaatkan Insurtech

0
577
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Teknologi dan inovasi yang dikemas dalam bentuk insurtech sangat dibutuhkan industri asuransi untuk maju. Terutama dalam menghadapi era ekonomi digital yang tidak mungkin dihindari lagi.

“Beberapa hal yang perlu dilakukan dari teknologi inovasi ini adalah insuretech yang dasarnya bisa merubah asuransi secara radikal dan positif melalui inovasi yang sifatnya digital,” kata Direktur Utama PT BNI Life Insurance (BNI Life) Shadiq Akasya dalam sebuah diskusi virtual yang diselenggarakan The Iconomic pada  Kamis (27/8).

Shadiq menuturkan, melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi yang lahir melalui insurtech cukup radikal dan positif. Dengan insurtech, akses terhadap informasi, pembelian dan pembayaran, perubahan-perubahan term and condition dari polis dan pengajuan klaim dapat dimudahkan.

Selain itu, kata Shadiq, insurtech memungkinkan perusahaan melakukan interaksi secara langsung kepada nasabah, kapanpun dan di manapun sesuai keinginan nasabah. Juga dapat membantu meningkatkan image branding perusahaan karena dengan proses digital perusahaan sudah lebih baik dibandingkan hanya memiliki proses manual.

Lebih jauh Shadiq mengatakan, dengan insurtech, juga bisa membuat perusahaan lebih efisien dari segi sumber daya manusia dan operasional, di mana proses-proses yang sebelumnya dilakukan secara manual kini dapat digeser ke mesin.

Baca Juga :   Restorative Justice Cara Kembalikan Aset Korban Pidana Asuransi dan Investasi Bodong?

“Selanjutnya expanding reach dan attracting larger audience. Jadi dengan adanya media seperti asuransi menggunakan insurtech itu akan lebih mudah kita mencapai jangkauan-jangkauan nasabah atau calon nasabah yang lebih luas,” kata Shadiq.

Meski demikian, kata Shadiq, tentu saja ada tantangan dalam memanfaatkan insurtech. Beberapa tantangan itu meliputi  kurangnya regulasi spesifik yang mengatur tentang insurtech, produk yang belum memenuhi kebutuhan kompleks nasabah karena keterbatasan regulasi, risiko keamanan siber dan privasi, penghasilan premi melalui insurtech yang belum optimal dibandingkan penjualan konvensional, serta bisnis proses yang belum sepenuhnya digital.

“Pada saat sekarang, tantangan yang dihadapi sangat besar. Kita harus merubah sistem digital business process. Tantangan yang terpenting dalam menciptakan pasar itu adalah masalah sosialisasi, yang memang harus dilakukan bersama oleh pelaku industri,” kata Shadiq.

BNI Life disebut sudah menerapkan digitalisasi dengan meluncurkan BNI Life Mobile pada pertengahan tahun ini. Di masa pandemi saat ini, kata Shadiq, dalam 3 bulan terakhir nasabah yang melakukan klaim ke kantor cabang telah menurun secara drastis. Saat bersamaan pemanfaatan BNI Life Mobile meningkat hingga ratusan persen.

Baca Juga :   Sandiaga Apresiasi Acara The Iconomics karena Memberi Kesempatan kepada UMKM untuk Dikenal Masyarakat Luas

“Pemanfaatan BNI Life Mobile itu sangat luar biasa. Ratusan persen transaksi bergeser dan kami akan terus menggeser dan ini memerlukan adanya sosialisasi. dengan adanya BNI Life Mobile kita bisa melakukan efisiensi, di BNI Life sekarang ada layanan hanya 25 menit klaim sudah masuk ke rekening,” katanya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics