
HM Sampoerna Umumkan Pembagian Dividen Rp6,362 Triliun

Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis/Dok. Sampoerna
PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) mencatat penjualan bersih sebesar Rp111,2 triliun pada tahun 2022, atau naik 12,5% dari Rp98,9 triliun pada tahun 2021. Penjualan tersebut didorong oleh total volume penjualan sebesar 86,8 miliar unit atau naik 4,8% dari tahun sebelumnya. Peningkatan volume penjualan didorong oleh merek-merek premium di berbagai segmen utama, yakni Sampoerna A, Dji Sam Soe, dan Marlboro.
“Kombinasi dari dampak pandemi Covid-19 dengan kenaikan cukai sebesar dua digit dan melebarnya kesenjangan cukai antar segmen memberikan tantangan besar bagi industri tembakau, namun Sampoerna tetap fokus untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingannya,” kata Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis dalam keterangan resminya.
Vassilis Gkatzelis mengatakan pihaknya mengembangkan strategi yang berorientasi ke masa depan dan memberikan kinerja topline yang kuat pada tahun 2022 dengan pertumbuhan volume tahun-ke-tahun dan stabilisasi pangsa pasar di tengah lingkungan usaha yang menantang dan percepatan downtrading ke segmen di bawah Golongan 1 dengan tarif cukai lebih rendah.
Ia mengatakan pihaknya juga mencatatkan pencapaian strategis yang penting dengan beroperasinya fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap kami di Karawang pada kuartal keempat tahun 2022 dengan nilai investasi lebih dari US$186 juta untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik. Ini adalah langkah besar dalam memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap yang dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah. Meskipun tidak bebas risiko, namun produk ini merupakan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.
“Kinerja kami di tahun 2022 mencerminkan fundamental bisnis yang kokoh, dengan kekuatan portofolio merek kami di segmen sigaret buatan mesin maupun linting tangan, jangkauan pasar yang kuat, dan organisasi yang tangguh. Meskipun profitabilitas kembali mengalami penurunan dan masih berada jauh lebih di bawah tingkat pra-pandemi, indikator profitabilitas utama meningkat selama paruh kedua tahun 2022, baik dibandingkan paruh pertama maupun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, didorong oleh net pricing yang positif atau kenaikan harga sejak kuartal ketiga tahun 2022. Momentum positif ini berlanjut di kuartal I 2023 dengan pendapatan bersih Rp27 triliun dan laba bersih Rp2,2 triliun, atau naik masing-masing sebesar 3,1% dan 12,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Vassilis.
Pada kuartal pertama tahun 2023 ini, pangsa pasar Sampoerna meningkat menjadi 28,5%, atau naik 0,2 basis poin dibandingkan Q1-2022.
Sampoerna senantiasa berupaya memenuhi komitmennya untuk memastikan imbal hasil yang baik bagi para pemegang saham. Pada kesempatan yang sama, Sampoerna mengumumkan total pembayaran dividen senilai lebih dari Rp6,362 triliun dari saldo laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 100% atau Rp54,7 per saham.
Leave a reply
