
Perusahaan Investasi Go-Ventures Ganti Nama Argor Kumpulkan Pendanaan Rp3,6 Triliun

Perusahaan investasi, Argor Capital Management Pte. Ltd. (Argor) atau sebelumnya dikenal sebagai Go-Ventures, mengumumkan peresmian nama barunya. Menutup permodalan ventura unggulan keduanya, Argor telah sukses mengumpulkan US$240 juta atau kurang lebih sekitar Rp3,6 trilliun dalam bentuk komitmen modal untuk dana kelolaan kedua serta beberapa fasilitas yang dikelola secara terpisah.
Argor didirikan pada tahun 2018 dengan dukungan dari GoTo (saat itu dikenal sebagai Gojek sebelum merger dengan Tokopedia) sebagai perusahaan investasi yang independen namun tetap terhubung di dalam ekosistemnya.
Argor mendanai startup-startup dengan pertumbuhan tinggi di seluruh pasar Indonesia dan Asia Tenggara yang berkembang dengan cepat. Argor menutup permodalan ventura unggulan pertamanya pada tahun 2020 dengan total komitmen sebesar US$175 juta. Dana ini telah diinvestasikan di 19 perusahaan di Asia Tenggara, yang mana telah berhasil menggalang pendanaan lanjutan dari investor pihak ketiga setelah mendapat investasi awal dari Argor, dengan total mencapai US$1,4 miliar hingga saat ini.
“Argor merupakan nama unik yang berasal dari kombinasi kata “ardor (semangat)”, “rigor (tegas)”, dan “go (maju)”. Nama ini mencerminkan gairah serta semangat kemitraan yang tim kami miliki dalam berinvestasi dan membantu perusahaan – perusahaan portofolio kami di Asia Tenggara mengubah hidup jutaan orang menjadi lebih baik. Meskipun perubahan nama ini dilakukan pada masa ekspansi, kata “Go” pada nama kami menjadi pengingat penting akan kesuksesan serta dukungan kuat yang telah kami terima dari GoTo serta para investor awal sejak perjalanan ini di mulai pada tahun 2018,” kata Partner di Argor, Aditya Kamath dalam keterangan resminya.
Meskipun GoTo tetap menjadi investor di dana kelolaan Argor, strategi dan keputusan investasi Argor tetap dilakukan secara independen, terpisah dari GoTo dan mitra terbatas lainnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada para investor yang telah mendukung langkah baru ini. Walau menghadapi tantangan makro secara global, kami tetap optimis dengan potensi yang dimiliki ekosistem teknologi di Asia Tenggara, yang mana didukung oleh konsumsi serta adopsi teknologi di kalangan konsumen dan juga bisnis. Kami akan tetap fokus dalam mencari dan memberikan dukungan kepada startup-startup terbaik di Asia Tenggara,” kata Aditya Kamath.
Leave a reply
