
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) Melambung Tinggi

Tan Franciscus, Direktur PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk pada seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall BEI, Jumat (3/3).
Saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (3/3), setelah berhasil melakukan penawaran umum perdana sebanyak 706,1 juta lembar saham. Dengan harga nominal Rp100 per saham dan harga perdana Rp200 per saham, perseroan memperoleh dana Rp141,22 miliar dari aksi korporasinya ini.
Penawaran umum perdana saham ini mendapat sambutan yang tinggi dari investor. Perseroan melaporkan ada kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 98,33 kali dari porsi pooling dengan jumlah investor baik domestik maupun asing mencapai 20.000 investor.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para investor atas kepercayaannya, dikarenakan penawaran umum perdana saham kami oversubscribed, di luar dari dugaan kami,”ujar Tan Franciscus, Direktur PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk pada seremoni pencatatan perdana saham di Main Hall BEI, Jumat (3/3).
Pada debut perdananya di lantai bursa, harga saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk juga melambung tinggi. Mengutip RTI, harga sahamnya bertengger di level Rp220 atau naik 10% begitu bel perdagangan saham dibunyikan pada pukul 09.00 WIB. Harganya terus melaju hingga berada di level Rp256 per saham atau naik 29% pada pukul 09.53 WIB.
PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi, dengan spesialisasi sebagai kontraktor di bidang fondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga, pengangkatan berat (heavy lift) dan penyewaan alat berat.
Perseroan didirikan pada tahun 1984 oleh Tan John Tanuwijaya, yang juga merupakan direktur utama.
“Untuk sedikit mengklarifikasi persepsi publik, perseroan tidak hanya tergantung pada sektor konstruksi infrastruktur saja, tetapi perseroan punya kemampuan untuk mendapatkan proyek-proyek di sektor-sektor lainnya, seperti utilitas, industrial, oil and gas, pertambangan, petrochemical dan juga energi baru dan terbarukan,” ujar Tan Franciscus.
Franciscus optimis kinerja perseroan akan terus tumbuh ke depannya. Ia mengakui saat ini sentimen terhadap sektor konstruksi cenderung kurang positif. “Namun kami dari direksi dan komisaris perseroan percaya bahwa potensi perseroan ke depannya masih sangat menjanjikan,” ujarnya.
Buktinya, tambah dia, pada masa-masa sulit pandemi Covid-19, perseroan masih dapat mencetak laba. Selain itu, potensi bisnis perseroan ke depan juga didukung oleh misi pemerintah Indonesia untuk menjadi negara dengan pendapatan per kapita tinggi di tahun 2036, dan menjadi negara dengan ekonomi ke-5 terbesar di dunia pada tahun 2045. Karena itu, hal tersebut tentu masih banyak memerlukan pembangunan baik dari segi infrastruktur dan juga eksekusi investasi dari sektor swasta baik asing maupun domestik.
“Dengan katalis tersebut PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk dapat berpotensi untuk melanjutkan dan berkontribusi terhadap pembangunan negeri tercinta ini di masa depan,” ujarnya.
Leave a reply
