Data Pasokan AS Melonjak, Harga Minyak Ikut Terpukul

0
729

Harga minyak pagi ini (27/10) terpantau bergerak bearish dibebani oleh laporan mingguan pasar minyak AS dari API serta penegasan AS untuk terus berupaya menekan OPEC+ agar menambah lebih banyak pasokan ke pasar minyak global.

Persediaan minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 2,32 juta barel, sekaligus menandai kenaikan stok minyak selama minggu kelima berturut-turut, ungkap data dari grup industri American Petroleum Institute (API). Untuk stok bensin juga dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 530 ribu barel. Data tersebut mengindikasikan permintaan bahan bakar di AS sedang lesu. Untuk angka resmi versi pemerintah akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Turut membebani harga minyak, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada hari Selasa mengatakan bahwa pemerintahan Biden akan terus menekan OPEC dan sekutunya untuk meningkatkan produksi minyak di tengah krisis energi global yang telah mendorong harga gas ke level tertinggi dalam satu dekade. Harga minyak tercatat telah melonjak ke level tertinggi tujuh tahun pada hari Selasa (26/10), melampaui US$85 per barel dan harga gas juga menyentuh level tertinggi dalam 10 tahun terakhir, mencapai US$3,39 per galon, ungkap data dari Asosiasi Otomotif Amerika (AAA).

Baca Juga :   Presiden Jokowi Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng dan Minyak Goreng

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di Rp1.210.000 – 1.230.000 per barel serta kisaran Support di Rp1.170.000 – 1.150.000 per barel.

 

Girta Yoga

Penulis adalah Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX).

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics