
BKPM: Belum ada Investor Masuk ke Lokasi Ibu Kota Baru

Lokasi ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur/kompas.com
Iconomics - Iconomics – Kendati pemerintah pusat telah memutuskan bahwa ibu kota akan dipindah ke Kalimantan Timur, tak lalu investor langsung menyerbu lokasi baru itu. Data Online Single Submission (OSS), demikian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), belum menunjukkan adanya investor yang berminat ke sana.
“Dari OSS belum kelihatan ada investor yang berminat. Mungkin di media (massa) sudah kelihatan ada investor yang tertarik untuk pembangunan, umumnya untuk pembangunan infrastruktur di sana,” kata Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM Husen Maulana di Jakarta, Senin (2/9).
Dikatakan Husen, merujuk kepada pernyataan Kepala BKPM Thomas Lembong, kecenderungan investasi 2019 diproyeksikan akan mulai menggeliat dan meningkat. Peningkatan tren investasi di penanaman modal dalam negeri (PDMN) maupun penanaman modal asing (PMA) disinyalir terjadi karena perbaikan pelayanan serta iklim investasi yang juga membaik.
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebagai kawasan calon ibu kota baru. Pembangunan infrastruktur ibu kota baru di Kalimantan Timur akan dibagi menjadi 3 bagian.
Pembangunan infrastruktur akan menjadi 3 kluster, pertama adalah mendesain kawasan, dimana rencana tata bangunan selesai pada 2019 atau minimal sampai 2020. Selanjutnya pelaksana dasar jalan, air, drainase dan sebagainya dimulai pada pertengahan 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, total kebutuhan untuk ibu kota baru adalah sekitar Rp 466 triliun. Dari jumlah itu, 19% akan berasal dari APBN yang terutama berasal skema kerja sama pengelolaan aset di ibu kota baru dan di DKI Jakarta. Sisanya akan berasal dari Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta investasi langsung swasta dan BUMN. [Ant]