Digitalisasi BRI Sukses Dongkrak Pendapatan Berbasis Komisi

0
251
Reporter: Petrus Dabu

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sukses melewati tahun 2022 lalu dengan kinerja keuangan yang tumbuh signifikan. Dengan perolehan laba bersih sebesar Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara year on year (yoy), BRI menjadi bank dengan capaian laba bersih terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2022 lalu.

Selain karena suskes melakukan efisiensi, menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, kinerja yang sangat baik ini juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee base income. Pendapatan berbasis komisi tumbuh dobel digit 10,16% menjadi Rp18,8 triliun, yang merupakan buah dari transformasi digital yang dilakukan oleh BRI. Dengan capaian ini, kontribusi pendapatan berbasis komisi untuk BRI mencapai 11,37% pada tahun 2022.

“Peningkatan pendapatan berbasis komisi ini tidak lepas dari digitalisasi yang dilakukan oleh Perseroan. Saat ini 99% transaksi di BRI sudah dilakukan secara digital dan sisanya hanya 1% saja yang dilakukan melalui unit kerja atau kantor BRI,” ujar Sunarso dalam konferensi pers, Rabu (7/2).

Baca Juga :   Dirut BRI: Soal UMKM yang Utama adalah Edukasi, Bukan Advokasi Permodalan

Sunarso secara khusus menyoroti peran BRImo, yang merupakan super apps BRI. Hingga akhir tahun 2022, BRImo telah digunakan oleh 23,85 juta user dengan sales volume mencapai Rp2.669 triliun. Aplikasi ini pun telah mampu menghasilkan pendapatan berbasis komisi sebesar Rp1,6 triliun.

Tak hanya BRImo, transaksi berbasis komisi BRI juga bersumber dari agen BRILink. “Terbosan BRI berupa agen BRILink juga memberikan dampak signifikan tak hanya bagi BRI tetapi juga bagi para agen yang menjadi mitra BRI. Sampai Desember 2022, tercatat BRI telah memiliki 627 ribu agen BRILink meningkat dari posisi tahun 2021, 540 ribu agen. Artinya, dengan penambahan 87 ribu agen dalam satu tahun, maka terdapat 240 orang per hari bergabung menjadi agen BRILink,” beber Sunarso.

Sunarso mengungkapkan sepanjang tahun 2022, volume transaksi agen BRILink mencapai Rp1.297 triliun dan berhasil menyumbangkan fee base income atau pendapatan berbasis komisi sebesar Rp1,4 triliun.

Tak hanya untuk BRI, para agen BRILink pun memperoleh manfaat dari BRILink. Sunarso memperkirakan, pendapatan yang diterma para agen berkisar dua hingga tiga kali lipat dari yang diterima BRI, atau sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun.

Baca Juga :   Lama Berkarir di BNI, Mucharom Ditunjuk Jadi Direktur BRI

“Model bisnis ini merupakan bentuk nyata sharing economy, disamping menjadi bentuk implementasi literasi keuangan sekaligus inklusi keuangan, agen BRILink juga memberikan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics