
Beli Hunian “Dapat” Kereta

Gerbong dalam LRT Jabodebek/Dok. KAI
Hunian yang terintegrasi dengan sistem transportasi banyak dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan pengembang properti. Konsep pembangunan hunian Transit Oriented Development (TOD) menjadi pilihan bagi masyarakat urban untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat saat ini dan di masa depan.
Pembangunan berorientasi transit (TOD) merupakan jenis pembangunan perkotaan yang memaksimalkan jumlah tempat tinggal, bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dengan transportasi umum. Konsep TOD biasanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi dan dengan mendorong pertumbuhan kota yang berkelanjutan. TOD biasanya mencakup halte transit pusat (seperti stasiun kereta api, halte kereta ringan atau bus) yang dikelilingi oleh area mix used dengan kepadatan tinggi. TOD juga biasanya dirancang agar lebih mudah dilalui dengan berjalan kaki daripada area terbangun lainnya, dengan menggunakan ukuran blok yang lebih kecil dan mengurangi area lahan yang didedikasikan untuk mobil.
Konsep TOD pertama kali dicetuskan oleh Peter Calthrope pada tahun 1990-an dalam tulisannya untuk Next American Metropolis yang berjudul “Ecology, Community and the American Dream”. TOD berawal dari perkembangan kawasan transit sebagai bagian dari lanskap urban Amerika, yang dipengaruhi oleh berkembangnya sistem transportasi massal di Amerika. Pada masa itu, Amerika sudah mulai mempertimbangkan aspek ekologi dan keberlanjutan ekonomi dalam konsep hunian.
Awalnya TOD disebut dengan ‘Auto Oriented Transit’ dengan mengembangkan ‘Park and Ride’, dimana para komuter tetap menggunakan kendaraan pribadi untuk menjangkau stasiun-stasiun dari tempat dari tempat hunian yang berada di lokasi sub urban.
Halaman BerikutnyaLeave a reply
