Cove Ungkap Perilaku Pasangan di Jabodetabek yang Memilih Co-Living

0
32

Riset Cove bersama Populix menemukan fenomena preferensi masyarakat di Jabodetabek mengenai tempat tinggal. Cove mendapati 1 dari 5 pasangan di Jabodetabek memilih untuk menyewa co-living atau kost.

“Berkeluarga membuat hunian jadi prioritas penting, namun perlu disadari bahwa kepemilikan rumah membutuhkan proses panjang dan komitmen besar. Dari seluruh kamar Cove yang dihuni oleh dua orang, 705 di antaranya ditempati oleh pasangan. Hal ini menunjukkan bahwa co-living menjadi alternatif hunian untuk gaya hidup urban di Jabodetabek selama pasangan berproses menuju kepemilikan rumah,” kata Country Director of Growth and Regional VP of Online Marketing, Cove, Dian Paskalis dalam keterangannya.

Cove menyebut lebih dari 20% pasangan di Jabodetabek mempertimbangkan untuk menyewa co-living. Para pasangan yang berusia 21-40 tahun ini paling banyak menyewa kamar di Jakarta, diikuti Bogor, dan Depok.

Keadaan ekonomi memiliki peran yang kuat dalam pemilihan tempat tinggal. Sebanyak 50% dari pasangan yang tinggal di co-living menyatakan bahwa alasan utama mereka memilih untuk menyewa adalah kondisi keuangan yang belum memadai untuk membeli rumah secara permanen. Mereka berencana untuk tetap menyewa tempat tinggal hingga 5 atau 10 tahun ke depan.

Baca Juga :   Tahap Pertama, Tokopedia Sediakan TokoMart di Jabodetabek dan Bandung

Adapun pengambilan keputusan untuk menyewa co-living, pasangan di Jabodetabek merasa bahwa kondisi bangunan yang baik menjadi hal paling penting atau 37,5%. Bagi mereka, kondisi eksterior dan interior, lobby, kamar, serta fasilitas bangunan yang terjaga dan rapi dapat menunjang keseharian.

Cove juga menyampaikan mayoritas atau 69% pasangan di Jabodetabek yang merupakan bagian dari segmen menengah ke atas serta masih menyewa tempat tinggal menghabiskan Rp3-4 juta untuk menyewa co-living. Meski begitu, riset ini menemukan bahwa kamar dengan estetika tinggi dan siap untuk langsung dihuni memiliki nilai tambah. Pasangan di Jabodetabek menyatakan bahwa mereka rela membayar lebih jika mendapatkan co-living yang moderen serta bersih, dan mendapatkan perabot tambahan seperti kulkas dan TV.

Bagi pasangan di Jabodetabek, lokasi juga menjadi salah satu faktor utama yang mereka pertimbangkan ketika menyewa co-living. Riset ini menemukan bahwa dalam memilih co-living, pasangan memperhatikan jarak ke kantor, tempat hangout, dan transportasi umum. Selain kemudahan mobilitas, lokasi dengan keamanan lingkungan yang baik dan tidak rawan macet juga menjadi pertimbangan mereka.

Baca Juga :   Posisi GrabFood Dimana?

Meski pasangan di co-living sering bepergian untuk bekerja dan nongkrong, mereka tetap ingin terlibat dalam komunitas di co-living yang ditinggali, salah satunya melalui area yang dapat digunakan oleh semua penghuni. Data menunjukkan bahwa hal yang paling banyak dilakukan ketika mereka berada di co-living adalah bersantai atau bekerja di area bersama yang bersifat outdoor, diikuti dengan memasak dan makan di area bersama.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics