Sinyal Dukungan Pemerintahan Prabowo ke BNI; ‘Ada Hubungan Emosional dengan Keluarga Saya’

Di tengah kesibukannya menjelang pelantikan pada 20 Oktober, Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto menyempatkan diri mengadiri acara penutupan “BNI Investor Daily Summit 2024” di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (9/10).

Acara ini digelar oleh Bank Negara Indonesia dan media Investor Daily – bagian dari grup media B-Universe – sejak Selasa (8/10).

“Terima kasih atas kehormatan diberikan kepada saya diundang pada acara ini. Ini kehormatan, walaupun undangan [baru] kemarin diberikan kepada saya oleh Pak Enggar [Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita],” kata Prabowo mengawali pidatonya dalam acara itu.

Meski undangan lisan disampaikan secara mendadak, Prabowo mengatakan, tidak bisa tidak menghadiri acara tersebut, mengingat BNI juga menjadi penyelenggara.

“Kalau saya enggak hadir acara BNI, ngeri saya. Kualat,” kata Prabowo.

BNI, jelasnya memiliki hubungan yang dekat dengan keluarganya. Bank yang didirkan pada 5 Juli 1946 ini, kata Prabowo, memiliki “hubungan emosional dengan keluarga saya” dan “kebanggan keluarga kami.”

“Karena Pak Margono-lah yang menerima perintah dari Bung Karno untuk membuka bank milik rakyat Indonesia yang pertama, yaitu BNI,” ujarnya.

Margono yang dimaksud Prabowo tak lain adalah R. M. Margono Djojohadikoesoemo, kakeknya.

Ia mengatakan, Margono yang lahir pada 16 Mei 1894, mendapat mandat dari Soekarno dan Mohammad Hatta – presiden dan wakil presiden Indonesia pertama – untuk mendirikan bank milik negara.

Mengutip berbagai sumber, Margono adalah direktur utama pertama BNI.

Tak hanya pendiri BNI, Prabowo juga mengenang, saat Belanda menyerang Yogyakarta pada 1948, kakeknya itu ditangkap Belanda di kantor BNI di Yogyakarta.

“Jadi, begitu beliau [Enggartiasto Lukita] ngomong ada acara BNI, walaupun saya enggak negerti apa acaranya, ya uda hadir saja saya,” kata Prabowo yang disambut gelak tawa hadirin.