Pemerintah Optimistis Program Vaksinasi Berjalan Sesuai Target

Pemerintah merasa optimistis dengan kebijakan penanganan Covid-19 terutama dalam hal vaksinasi. Dengan demikian, perekonomian akan kembali bergairah. Karena itu, Presiden Joko Widodo sangat perhatian soal ini, bahkan selalu memastikan proses vaksinasi itu berjalan.

“Presiden (Jokowi) malah cek itu 2 kali dalam seminggu. Dan kita sangat yakin soal (vaksinasi) ini. Dan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) sudah bagus,” kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam sebuah wawancara, Kamis (25/2).

Luhut mengatakan, proses vaksinasi akan memprioritaskan daerah yang menyumbang 80% penderita Covid-19. Harapannya ketika daerah-daerah tersebut mampu ditangani, maka bisa mendorong aktivitas masyarakat seperti semula.

Dalam kesempatan itu Luhut menyinggung soal vaksinasi mandiri. Pada Maret tahun ini, kata akan masuk 2 juta dosis dari Sinopharm. Namun, dalam komunikasi dengan pihak Tiongkok, pemerintah Indonesia meminta 3 juta dosis.

“Itu harapan kita, tapi yang pasti masuk 2 juta dosis itu. Dengan ini, kita akan lakukan vaksinasi secara bertahap. Kemudian, pada April hingga Mei 2021, kita bisa dapatkan 15 juta hingga 30 juta dosis, itu perintah dari presiden,” kata Luhut.

Dari semua vaksin yang masuk itu, kata Luhut, pemerintah akan memprioritaskan daerah-daerah yang menjadi basis ekonomi. Sementara Pulau Bali juga rencananya akan dibuat sebagai green zone untuk kembali menggairahkan industri pariwisata.

“Kita tidak hanya ambil (vaksin) dari Sinopharm, ada yang lain juga. Jadi sebenarnya sudah tidak ada masalah itu,” kata Luhut.

Menurut Luhut, semua pihak berebutan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Sekitar 181 negara masih belum mendapatkan akses untuk vaksin. Indonesia bisa cepat mendapatkannya karena Presiden Jokowi sejak awal sudah memerintahkan agar segera mendapatkan vaksin tersebut.

“Vaksin Merah Putih pun pada kuartal IV tahun ini akan jalan. Ini kerja sama dengan Sinovac dan Sinopharm,” kata Luhut.