Erick Thohir Sebut IPO 6 BUMN Tidak Maksimal dan Menyinggung Adhi Commuter Properti

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan hasil Initial Public Offering (IPO) enam perusahaan pelat merah tidak maksimal.

“Kita tahu ada 28 BUMN sudah go public. Tetapi, yang enam tidak maksimal,” ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12).

Erick tidak merinci enam BUMN yang hasil IPO-nya tidak maksimal tersebut. Tetapi, konteks Erick menyampaikan hal tersebut adalah ketika memberikan catatan terhadap rencana IPO anak usaha BUMN yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP).

Erick menyampaikan IPO anak usaha Adhi Karya Tbk itu dilakukan pada Desember 2021 ini. Tetapi, ia mengatakan rencana IPO tersebut telah dibuat tahun 2018, sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri.

“Kita juga tidak mau meng-IPO-kan BUMN yang tidak maksimal. Nah, ini menjadi catatan dari kami, tetapi tentu karena ini sudah diputuskan, kami tetap mengawal saja yang Adhi Commuter Properti ini,” ujarnya.

Erick tidak secara detil menyampaikan alasan pihak Kementerian BUMN was-was dengan IPO Adhi Commuter Properti ini. Ia hanya mengatakan IPO pengembang properti terintegrasi dengan transprotasi massal itu, tidak seperti yang diharapkan oleh Komisi VI yaitu memiliki dampak yang besar.

Anehnya pada kesempatan tersebut, Erick menyampaikan bahwa IPO Adhi Commuter Properti ini masih menunggu keputusan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan. Padahal, pada Jumat (12/11) lalu, manajemen Adhi Commuter Properti sudah menyelenggarakan public expose rencana IPO tersebut.

Berdasarkan prospektus, pencatatan saham Adhi Commuter Properti di bursa akan dilakukan pada 10 Desember 2021. Masa penawaran awal atau bookbuilding dilakukan pada 12 November 2021-25 November 2021, masa penawaran umum perdana saham 2 Desember 2021-8 Desember 2021, dan distribusi secara elektronik 9 Desember 2021.