
Menkeu Apresiasi Langkah “Bersih-Bersih” OJK di Pasar Modal

Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2019 di gedung BEI pada Senin (30/12/2019)/The Iconomics
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang melakukan “bersih-bersih” di pasar modal. Menurut Menkeu, langkah tersebut perlu dilakukan demi menciptakan iklim ekonomi yang sehat serta reliability bagi investor.
“Saya mengapresisasi OJK, Bursa, SRO, emiten, semua pelaku pasar modal. Posisi Indonesia akan selalu positif memiliki comparative advantage, IHSG kita positif sepanjang 2019, sebanyak 2,4 juta investor masuk karena BEI dan OJK membersihkan pelaku yang mencederai pasar modal,” kata Sri Mulyani saat penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/12/2019).
Sri Mulyani menilai perlindungan investor harus diterapkan dalam rangka menjaga kredibilitas pasar modal. Tindakan ini diyakini akan menjadikan industri pasar modal semakin sehat. Seperti diketahui bersama, OJK telah menertibkan sejumlah perusahaan manajer investasi yang menyalahi ketentuan OJK sepanjang 2019.
Bulan Agustus lalu, OJK telah memberikan sanksi kepada PT Hanson Internasional Tbk yang melanggar ketentuan penyajian laporan keuangan tahunan. Selanjutnya pada November, tiga perusahaan Manajer Investasi diberikan ganjaran setimpal. Pertama, OJK menjatuhkan suspensi terhadap produk reksa dana PT Narada Aset Manajemen. Kemudian, OJK menghentikan enam produk terbitan PT Minna Padi Aset Manajemen. Terakhir, OJK melarang PT Pratama Capital Assets menjual reksa dana selama tiga bulan.
Aksi “bersih-bersih” pasar modal tersebut, kata Sri Mulyani, dibutuhkan demi menciptakan pelaku pasar modal yang maju dari segi manusianya, tidak hanya dari segi finansial. ”Kita perlu SDM yang maju, tidak hanya dananya yang besar. Policy yang mendukung harus kita dorong. Maka dari itu, regulator seperti OJK, BEI, dan stakeholder pasar modal diharapkan berperan serta, dalam hal ini mengenai kebijakan supaya kita bisa memperbaiki situasi ekonomi,” tandasnya di BEI, Jakarta.
Leave a reply
