Komunitas Warteg Keluhkan Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Diminta Beri Perhatian

0
492
Reporter: Rommy Yudhistira

Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) mengeluhkan naiknya harga beras sebesar 4,26% ketika keadaan dinilai sedang berat karena dampak pandemi Covid-19. Data harga Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 17 November 2022 menunjukkan beras medium berada di kisaran Rp 10.900 per kilogram (kg), dan harga beras premium Rp 12.900 per kg.

“Setelah pandemi Covid-19 pendapatan warteg belum stabil sehingga tidak mungkin untuk menaikan harga makanan, sehingga kalau ada kenaikan beras disiasati dengan mengurangi porsi makanan,” kata Ketua Umum Kowantara Mukroni saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Dengan keadaan itu, kata Mukroni, pihaknya berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menurunkan harga beras yang dinilai memberatkan para pedagang warteg. Karena dengan begitu pedaganga dapat bertahan di tengah situasi kondisi ekonomi yang terjadi saat ini.

“Pemerintah segera mencari solusi agar semua anggota warteg yang dipimpinnya tidak lagi menutup gerainya oleh karena kenaikan bahan pokok yang mengakibatkan sepi pembeli,” ujar Mukroni.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya telah melakukan operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.

Baca Juga :   Dilaporkan ke KPK soal Penggelembungan Harga Beras dan Denda Biaya Demurrage, Begini Penjelasan Bulog

“Sampai dengan pagi ini, kami sudah menggelontorkan beras operasi pasar di seluruh Indonesia dengan jumlah total sebanyak hampir 1 juta ton dan selanjutnya setiap hari kami akan gelontorkan terus sampai dengan panen raya berikutnya,” kata Budi.

Menurut Budi, pasokan beras nasional milik pemerintah berada dalam jumlah yang aman untuk 6 bulan ke depan. Juga siap untuk disalurkan kapan saja melalui operasi pasar sehingga masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan pasokan ketersediaan beras nasional.

“Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” ujar Budi.

Masih kata Budi, pihaknya akan menggunakan seluruh instrumen untuk menjamin ketersediaan pangan yang ada di Indonesia. Selain jaringan infrastruktur yang tersebar hingga ke pelosok Tanah Air, Bulog juga memiliki gudang retail modern yang berfungsi sebagai pusat distribusi, serta penjualan secara eceran.

“Kami pastikan juga bahwa seluruh jaringan yang bekerja sama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online, juga outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,” kata Budi.

Baca Juga :   Bulog Ditugaskan Distribusikan Minyak Goreng ke Pasar Tradisional Seharga Rp 14 Ribu/Liter

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics