Bulog Ditugaskan Distribusikan Minyak Goreng ke Pasar Tradisional Seharga Rp 14 Ribu/Liter

Pemerintah menugaskan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendistribusikan minyak goreng curah ke pasar tradisional dengan harga Rp 14 ribu/liter. Keputusan itu dilakukan untuk membantu produsen dari kawasa yang tidak memiliki jaringan distribusi minyak goreng di dalam negeri.

“Jadi kepada produsen yang biasa mengekspor dan tidak punya jaringan distribusi maka diberikan penugasan kepada Bulog untuk melakukan distribusi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya secara virtual, Selasa (26/4).

Airlangga mengatakan, pendistribusian juga dilakukan melalui pembayaran selisih harga oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tanpa mengurangi good governance kepada produsen minyak goreng.

Sementara itu, kata Airlangga, pelarangan ekspor atas produk kelapa sawit hanya berlaku untuk bahan baku dan minyak goreng. Bahan baku yang dimaksud yakni refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein dengan kode harmonize system (HS) 1511.90.36, 1511.90.37, dan 1511.90.39.

Peraturan tersebut, kata Airlangga, mulai berlaku pada 28 April nanti hingga tercapainya harga minyak goreng curah sebesar Rp 14 ribu/liter di pasar tradisional dengan mekanisme yang disusun sederhana. “Dan per hari ini (Selasa, 26 April 2022) Permendag (Peraturan menteri Perdagangan) akan diterbitkan, demikian pula dari Bea Cukai akan memantau agar tidak terjadi penyimpangan,” kata Airlangga.

Airlangga juga mengimbau para pelaku usaha agar tetap membeli tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dengan harga normal dari petani. “Jadi adapun untuk yang lain ini tentunya diharapkan para perusahaan masih tetap membeli TBS dari petani sesuai dengan harga yang wajar,” katanya.